Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inilah Profil Empat "Anak Baru" di Timnas Indonesia!

20 Maret 2024   14:08 Diperbarui: 20 Maret 2024   15:52 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jay Idzes (kanan) dan Thom Haye (kiri) menggunakan seragam Timnas Indonesia kala berada di SUGBK, (29/12/2023). Sumber: PSSI via kompas.tv 

Guna mempersiapkan skuad terbaik menghadapi Vietnam pada 21 dan 26 Maret 2024, Coach Shin Tae-yong (STY) secara final telah memanggil 26 nama untuk lakukan pemusatan latihan. Tanggung jawab untuk membela panji Garuda disambut dengan bangga oleh para punggawa timnas, termasuk empat pemain abroad yang usai lakukan sumpah kewarganegaraan.

Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen kini menjadi newbie alias "anak baru" di Timnas besutan Coach STY. Meskipun demikian, usia mereka relatif lebih matang ketika bergabung, dibandingkan ketika Ivar Jenner, Rafael Struick dan Justin Hubner yang sedianya disiapkan untuk Piala Dunia U-20.

Thom Haye merupakan yang paling senior dari keempatnya, dengan berusia 29 tahun. Diikuti oleh Ragnar Oratmangoen (26 tahun), Jay Idzes (23 tahun) dan Nathan Tjoe-A-On (22 tahun). Mereka semua merupakan pemain keturunan Indonesia yang lahir dan besar di Belanda. 

Lalu, pertanyaan terbesar jelang laga melawan Vietnam nanti ialah, apakah keempat pemain ini tersedia secara administrasi? Coach STY masih menyimpan info ini rapat-rapat untuk keperluan strategi permainan.

Persiapan Timnas Indonesia dalam laga melawan Vietnam, 21 Maret 2024 jam 20.30 WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno bisa dilihat di artikel ini. 

Terkait dengan naturalisasi pemain yang masih jadi pro-kontra di Indonesia, Ketua PSSI Bpk. Erick Thohir pernah menyebut bahwa "program" ini akan terus berjalan dalam masa jabatannya. Beliau memberikan statemen yang jelas dalam jumpa pers September tahun lalu.


"Sama-sama orang Indonesia kan. Saya rasa kalau kita sebagai bangsa, kita harus terbuka. Yang namanya olahraga menjadi globalisasi, yang namanya pemain Indonesia dan diaspora jalan seiring. Buat saya, siapa pun yang mau membela Merah Putih dan dicari pemain ini bukan untuk kepentingan kelompok atau pribadi, tetapi yang terbaik untuk tim nasional ya kenapa tidak," kata Erick Thohir kepada media di Menara Danareksa, Jakarta, pada Jumat (15/9/2023) dikutip dari kompas.com. 

Proses naturalisasi pernah dijelaskan oleh Arya Sinulingga, salah satu Komite Eksekutif (Exco) PSSI dalam siaran Youtube-nya bersama Coach Justin. 

Ada ratusan nama pemain keturunan Indonesia yang sudah di collect oleh PSSI, dimana maksimal darah Indonesia harus dari kakek atau neneknya. Baru setelah itu, data tersebut akan disampaikan kepada Coach STY, siapa saja yang mau diambil sebagai pemain Timnas Indonesia.

Setelah Coach STY memutuskan, anggota PSSI akan melobi pemain yang bersangkutan untuk memastikan apakah mau memperkuat Timnas Indonesia dengan menjadi Warga Negara Indonesia. Jika clear, maka proses bisa dilakukan di DPR dan kementerian terkait.

Itulah proses yang telah dilalui keempat "anak baru" di Timnas Indonesia, yang tentu akan siap berlaga melawan Vietnam jika segala urusan administratif sudah beres dilakukan. Berikut profil dari Idzes, Nathan, Thom dan Ragnar yang menjadi bagian dari 11 pemain yang telah dinaturalisasi pada era Coach STY.

Jay Idzes usai menjalani pengambilan sumpah WNI di Kantor Kanwil Kemenkunham DKI Jakarta, Kamis (28/12/2023). (Dok. PSSI) via kompas.com
Jay Idzes usai menjalani pengambilan sumpah WNI di Kantor Kanwil Kemenkunham DKI Jakarta, Kamis (28/12/2023). (Dok. PSSI) via kompas.com

1. Jay Idzes

Jay Noah Idzes adalah pemain berusia 23 tahun yang berposisi sebagai bek tengah. Kini ia memperkuat klub Serie B Italia, Venezia, dan berjasa dalam mengantarkan klub yang pernah membesarkan nama Alvaro Recoba itu ke peringkat 2 klasemen sementara. 

Hanya berjarak delapan pertandingan sisa, jika Venezia bisa mempertahankan posisi ini, maka Idzes akan menjadi pemain Indonesia pertama yang berlaga di Serie A!

Memulai karier sepakbola di akademi klub-klub Belanda, Idzes tercatat pindah-pindah akademi dari PSV Youth, VVV-Venlo Youth hingga FC Eindhoven Youth yang mengasahnya dari U-17 hingga U-19. Hingga akhirnya Idzes mendapatkan promosinya ke tim utama FC Eindhoven pada tahun 2018 dan memainkan total 57 laga.

Idzes sempat pindah ke Go Ahead Eagles pada musim 2020/2021, klub yang sama-sama dengan FC Eindhoven berlaga di Eerste Divisie (setara liga 2 kompetisi sepakbola Belanda). Di sana ia memainkan total 93 laga dengan sumbangsih 3 gol dan 5 assist. 

Performa inilah yang menarik minat Venezia untuk merekrutnya secara gratis di awal musim 2023/2024 dan menjadi salah satu penampil utama tim kebanggaan kota air, Venice, dengan 18 caps sejauh ini.

Hampir semua laga yang diikuti pemain bertinggi 190 cm ini dilalui secara full time. Pelatih Paolo Vanoli memiliki kepercayaan memainkannya di awal laga, kecuali ketika harus menepi lumayan lama pada Oktober 2023 sampai Januari 2024 dikarenakan Oklusi Vena Retina. Mungkin saja, masalah di bagian mata ini yang menjadi pertimbangan ia tidak dipanggil Coach STY pada Piala Asia 2023 lalu.

FYI, Jay Idzes sudah rampung melakukan sumpah kewarganegaraan pada 28 Desember 2023 lalu dan menjadi yang paling cepat diantara keempat "anak baru" Timnas Indonesia.

Dalam bermain, gaya main Idzes terlihat mirip dengan bek Manchester United Raphael Varane. Ia sangat disiplin dalam menjaga pertahanan dengan jarang melakukan overlap, dan menjadi pemain bertahan dengan tipe "commander".

Karena Jordi Amat akan absen di dua laga kontra Vietnam karena cedera, Idzes mempunyai potensi besar untuk menggantikan posisinya di bek sentral, ataupun bek tengah kanan dalam skema pertahanan tiga bek.

Nathan Tjoe-A-On saat melakukan pengambilan sumpah kewarganegaraan, Senin (11/3/2024) malam. (Sumber: PSSI) via kompas.com
Nathan Tjoe-A-On saat melakukan pengambilan sumpah kewarganegaraan, Senin (11/3/2024) malam. (Sumber: PSSI) via kompas.com

2. Nathan Tjoe-A-On

Nathan Noel Romejo Tjoe-A-On, kelahiran Rotterdam 22 tahun lalu, kini berstatus klub Heerenven (Eredivisie-Belanda) yang dipinjam dari klub Championship Swansea City. Posisi asli pemain kidal bertinggi 1.82 meter ini adalah bek kiri, dengan multi-opsi sebagai gelandang kiri dalam skema empat gelandang.

Memulai karier sebagai pemain akademi Excelsior, Nathan mendapatkan promosi ke tim yang sering berkutat di papan tengah-bawah Liga Belanda itu pada 2019. Kendati demikian, Nathan baru mendapatkan menit bermain reguler pada musim lalu dengan 29 caps membela Excelsior.

Kinerjanya di sayap kiri Excelsior membuat Swansea City mentransfernya 8.69 miliar rupiah pada awal musim ini. Sayang baginya, ia belum mendapat kepercayaan di klub asal Wales tersebut dan akhirnya dipinjamkan ke Heerenven pada bursa transfer Januari lalu.

Di Heerenven, yang notabene adalah klub Thom Haye juga, Nathan masih struggle dengan mayoritas berada di bangku cadangan. Semoga usai International Break ini ia bisa mendapat kepercayaan lebih dari pelatih Kees van Wonderen.

Gaya main Nathan cenderung lebih mirip Pratama Arhan dibandingkan dengan Shayne Pattynama. Nathan cukup agresif dan keras dalam bertahan, dibandingkan Shayne yang lebih steady dan flamboyan. 

Ya, tiga pemain tersebut bersama Edo Febriansah akan saling "adu sikut" merebut posisi pemain inti di pos fullbackk ataupun wingback kiri. Ini merupakan anugerah bagi Coach STY dengan melimpahnya pemain di posisi ini. Ada pula nama lain yang sayang harus dicoret karena cedera, Yance Sayuri.

Melawan Vietnam di SUGBK 21 Maret nanti, peluang Nathan untuk main lebih besar daripada Thom dan juga Ragnar. Ini karena ia melakukan sumpah kewarganegaraan lebih dahulu dibandingkan dua pemain tersebut, pada 11 Maret 2024. Tinggal bagaimana PSSI bisa mengurus administrasi dengan AFC untuk pendaftaran pemain ini.

Thom Haye mencium bendera Merah Putih setelah resmi mengambil sumpah menjadi WNI, Senin (18/3/2024). (Sumber: PSSI) via kompas.tv
Thom Haye mencium bendera Merah Putih setelah resmi mengambil sumpah menjadi WNI, Senin (18/3/2024). (Sumber: PSSI) via kompas.tv

3. Thom Haye

Menjadi yang paling senior diantara keempatnya, tentu skill dan performa Thom Haye bukanlah kaleng-kaleng. Pemain kelahiran Amsterdam ini adalah anggota Belanda U-17 kala berturut-turut menjuarai European U-17 tahun 2011 dan 2012. 

Posisi mainnya di musim ini adalah gelandang bertahan bersama klub Heerenveen, meski ia fasih juga memainkan posisi nomor 8 dan 10 di rusuk lini tengah. Ini terlihat dari raihan 3 gol dan 3 assistnya dalam 26 caps bersegaram biru-putih musim ini.

Memulai karier sepakbola di AZ Alkmaar Youth dari tahun 2006, akhirnya ia bisa menembus tim senior AZ Alkmaar pada musim 2014/2015. Selanjutnya karier Thom Haye cukup berliku, dengan pernah membela Willem II, Lecce (Italia), ADO Den Haag, NAC Breda, hingga nyaman berada di Heerenven sejak transfer musim dingin dua musim lalu (Januari 2022).

Manajer interim Ole Tobiasen yang berjasa memboyongnya saat itu, dan kisah Thom di musim itu cukup mulus dengan turut mengangkat performa tim hingga duduki peringkat 8 klasmen akhir Eredivisie 2021/2022.

Lalu datanglah Kees van Wonderen pada awal musim lalu mengambil kendali manajer tim, dan Ole Tobiasen kembali turun pangkat menjadi asistennya. Disisi lain, posisi Thom Haye di lini tengah Heerenveen tidak tergantikan hingga musim ini.

Gaya main Thom Haye cukup unik di era sepakbola sekarang ini. Ia sangat taktis dalam bermain, disiplin di lini tengah, dan sering melakukan tendangan dari jarak jauh. Jika boleh flashback, posisi gelandang tengah United era Sir Alex Ferguson yang diisi Paul Scholes dan Darren Fletcher bisa jadi kiblatnya. Plus, Thom juga seorang penalty-taker!

Kepemimpinannya di lapangan tidak diragukan lagi dengan usia yang matang. Perannya di Timnas akan sama seperti Jordi Amat kala masuk ke dalam skuad yang relatif muda. Meski berstatus "anak baru", ia akan disegani di kelompok pemain dengan segala catatan tersebut.

Thom bisa dimainkan bareng Ivar Jenner di lini tengah Timnas, dengan Marselino Ferdinan berfokus pada penyerangan di depannya. Dengan adanya Thom, maka Justin Hubner tidak perlu berganti posisi menjadi pemain tengah lagi dan akan fokus di lini pertahanan.

Patut ditunggu, apakah Thom Haye dan Ragnar Oratmangun yang baru sumpah kewarganegaraan 19 Maret lalu bisa masuk, setidaknya di skuad kontra Vietnam 26 Maret nanti di Hanoi. Semoga.

Ragnar Oratmangoen kala menjalani sumpah kewarganegaraan, Senin (18/3/2024). sumber : dok PSSI via kompas.com
Ragnar Oratmangoen kala menjalani sumpah kewarganegaraan, Senin (18/3/2024). sumber : dok PSSI via kompas.com

4. Ragnar Oratmangoen

Last but not least, inilah pemain yang secara posisi sangat dirindukan pendukung Timnas Indonesia. Ragnar Anthonius Maria Oratmangoen merupakan penyerang kedua yang dinaturalisasi setelah Rafael Struick. Pemain 26 tahun ini bermain sebagai penyerang sayap kiri di klub Eredivisie, Fortuna Sittard dengan status pinjaman dari FC Groningen.

Pada musim ini bersama pelatih Danny Buijs, Ragnar merupakan team-player yang belum mendapatkan tempat reguler di pos penyerang. Dalam 21 penampilan bersama Fortuna, Ragnar baru koleksi 1 assist yang dicatatnnya konta RKC Waalwijk 25 Februari silam. Patut dicatat juga, perlahan menit mainnya bertambah seiring selalu menjadi starter di tiga laga terakhir bersama Fortuna! 

Pemain bertinggi 1.81 meter ini mengawali karier di akademi NEC Breda dan mulai bermain di tim utama pada tahun 2019. Selanjutnya ia berganti-ganti tim mulai dari SC Cambuur, Go Ahead Eagles, hingga ditransfer FC Groningen pada Juli 2022 dengan nilai 9.56 miliar rupiah.

Salah satu prestasinya ialah ketika bersama SC Cambuur meraih juara Eereste Divisie 2020/2021 untuk antar klub tersebut promosi ke Eredivisie. Torehan 9 gol dan 2 assist dibukukannya dalam 23 penampilan di musim itu.

Bersama FC Groningen musim 2022/2023, Ragnar mengalami upside down performa dengan bukukan 19 penampilan di sepanjang musim. Sampai akhirnya datang tawaran peminjaman yang disetujuinya untuk pindah ke Fortuna Sittard musim panas lalu.

Bermain sebagai winger kiri yang punya kaki terkuat sebelah kanan, tentu intensinya dalam menyerang adalah melakukan cut-in. Kelebihannya adalah kecepatan dan stamina khas penyerang sayap berdarah Indonesia, dengan proaktif menjemput bola dari belakang. Ia juga terlihat bisa bermain free-role di posisi manapun pada sepertiga lapangan lawan.

Jika ia mencetak gol bagi Timnas Indonesia nanti, penonton akan melihat sebuah trademark seleberasinya. Tangan kiri menutup mata, disertai tangan kanan yang menunjuk ke arah atas. Semoga gol itu segera terjadi, supaya ia bisa dengan jelas mengungkap apa makna seleberasi tersebut. 

Di lini depan, Coach STY bisa memainkannya sebagai penyerang kiri andalan, dengan Rafael Struick semakin paten menjadi ujung tombak. Kengototannya dalam bermain bisa membuat Strucik punya tandem dalam lakukan gegenpressing ketika transisi bertahan, yang mana ini kurang mendapat dukungan pemain lainnya di Piala Asia 2023 lalu.

So, selamat bergabung kepada empat pemain Timnas Indonesia ini. Selamat berjuang membela panji Merah Putih, dan membawa Garuda terbang semakin tinggi!

Salam Olahraga.

Note: seluruh data pemain di artikel ini diambil dari www.transfermarkt.co.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun