Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dramatis, Virgil van Dijk Pimpin Liverpool Raih Carabao Cup!

26 Februari 2024   01:03 Diperbarui: 26 Februari 2024   09:40 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Liverpool berpose dengan trofi seusai final Piala Liga Inggris atau Carabao Cup 2023-2024 antara Chelsea vs Liverpool di Stadion Wembley pada 25 Februari 2024. Virgil van Dijk mengemas satu-satunya gol pada extrra tim saat Liverpool juara Piala Liga Inggris.(GLYN KIRK/AFP via kompas.com)

Memainkan Final Carabao Cup 2023/2024 sebagai peluang pertama raih quadruple musim ini, Liverpool berhasil kalahkan Chelsea 1-0 di Wembley melalui extra-time. 

Partai yang dilangsungkan Minggu (25/2/2024) malam WIB ini menahbiskan Virgil van Dijk, 32 tahun, sebagai pemain terbaik dengan leadership dan juga gol tunggalnya di akhir laga!

Mauricio Pochettino pun harus gigit jari lagi, belum bisa meraih gelar pertamanya di tanah Inggris. Ini menjadi pukulan pula bagi The Blues yang sangat berharap membuka keran gelar di bawah kepemilikan Todd Boehly.

Liverpuldian sebelum laga harus menerima kabar pahit bahwa Mohammed Salah, Darwin Nunez dan Dominik Szoboszlai tidak tersedia karena masih belum dinyatakan fit dari cedera. Sedangkan di kubu The Blues, pemain tertua Premier League Thiago Silva juga harus out karena cedera.

Mauricio Pochettino tidak merubah starting starting line-up seperti saat hadapi Manchester City ahad lalu. Petrovic di bawah mistar ditemani kuartet Malo Gusto, Axel Disasi, Levi Colwill dan kapten Ben Chilwell.


Trio di tengah masih menjadi motor permainan, yakni Moises Caicedo, Enzo Fernandes dan Connor Gallagher. 

Raheem Sterling yang cetak gol melawan City menjadi pilihan di sayap kiri, membuat Nico Jackson kembali bermain sebagai ujung tombak. Winger-playmaker Cole Palmer akan menjadi sentral permainan tim London biru. 

Sementara Jurgen Klopp harus banyak memutar otak di laga ini, karena di bench mayoritas berisi para pemain tim U-21. Praktis hanya kiper ketiga Adrian, Tsimikas, Quansah dan Joe Gomez yang bisa dikatakan pemain cadangan tim utama. 

Selebihnya ada nama-nama pemain muda Bobby Clark, McConnell, Koumas, Danns dan Trey Nyoni. Tetapi justru mereka inilah yang jadi "darah tambahan" bagi The Reds.

Starting line-up The Reds diisi kiper Caoimhin Kelleher yang dilindungi Ibrahima Konate dan Virgil van Dijk di depannya.Conor Bradley dan Andt Robertson mengisi posisi fullback. 

Sebagai gelandang bertahan, kapten Timnas Jepang Wataru Endo akan punya tanggung jawab besar memutus serangan Chelsea. Ia ditemani Alexis MacAllister dan Gravenberch untuk menopang trio Luis Diaz, Harvey Elliot dan Cody Gakpo.

Wasit Chris Kavanagh memimpin laga Final Carabao Cup yang merupakan ulangan pertemuan Final kedua tim di Wembley dua musim lalu.

Babak pertama dimulai dengan percaya diri oleh skuad "tipis" Liverpool. Mereka berfokus untuk melakukan gegenpressing dengan target berikan bola kepada Luis Diaz sebagai otak serangan.

Pemain-pemain muda Chelsea tampak gugup di awal laga. Levi Colwill, Malo Gusto dan Enzo Fernandez sering lakukan kesalahan umpan. Permainan pasif Sterling dan Nicolas Jackson mudahkan Konate dan van Dijk melakukan cover bola. 

"Game changer" di babak pertama adalah cedera Ryan Gravenberch. Gelandang muda Belanda ini terinjak engkel-nya dalam sebuah duel dengan Moises Caicedo. Jurgen Klopp yang menyaksikan kejadian itu tepat di depannya mencak-mencak kepada asisten wasit. Caicedo bebas dari hukuman kartu, sementara Gravenberch harus ditandu keluar lapangan.

Joe Gomez pun dimasukkan oleh Jurgen Klopp dan skema permainan The Reds agak sedikit goyang. 

Masing-masing tim hasilkan sebuah peluang yang berhasil di block pertahanan lawan. Sepakan Cole Palmer dengan sigap ditepis oleh Kelleher, sementara tendangan Conor Bradley bisa di block oleh kaki Levi Collwill.

Sterling sempat cetak gol di menit ke 33'. Ia terbebas di depan gawang untuk menerima umpan tarik Nico Jackson. Namun wasit membatalkan gol ini karena Jackson tertangkap offside sebelum menerima umpan. VAR melakukan pengecekan dan memang terbukti keputusan hakim garis sangat tepat.

Di akhir babak pertama tiang gawang menjadi penyelamat Chelsea. Sundulan Cody Gakpo yang terbebas menerima umpan Robertson masih menerpa tiang kanan gawang Petrovic. Skor kacamata pun bertahan hingga jeda. 

Virgil van Dijk dan Wataru Endo layak menjadi bintang karena ketenangan mereka berdua mampu menjaga kestabilan permainan Liverpool.

Virgil van Dijk merayakan gol tunggal yang antarkan Liverpool kalahkan Chelsea di Final Carabao Cup, Minggu (25/2/24). sumber : www.thisisanfield.com
Virgil van Dijk merayakan gol tunggal yang antarkan Liverpool kalahkan Chelsea di Final Carabao Cup, Minggu (25/2/24). sumber : www.thisisanfield.com

Start babak kedua di"curi" dengan baik oleh Liverpool. Menambah intensitas gegenpressing-nya, mereka memaksa pemain belakang Chelsea lakukan kesalahan. Di momen  ini ini van Dijk sempat cetak gol, yang sayangnya dianulir oleh VAR.

Menit ke 60' Virgil van Dijk dapat menyambut umpan dari tendangan bebas dengan sundulan yang bersarang ke kanan jala Petrovic. 

Pemain Liverpool pun kegirangan, disambut kekecewaan di kubu Chelsea. Namun wasit VAR memanggil Chris Kavanagh untuk melihat ke monitor, dan terbukti Wataru Endo dalam posisi offside saat tendangan bebas dilakukan. Chelsea beruntung atas anulir gol ini.

Di sisa babak kedua, The Blues mencoba menggempur gawang Kelleher dengan peluang didapatkan Enzo dan Gallagher secara berurut. Namun ketidktenangan keduanya hanya bisa membuat 90' menit laga bertahan dengan tanpa gol. Laga pun harus dilanjutkan hingga extra-time.

Jurgen Klopp secara berani memainkan para pemain mudanya yang ada di bench. Di musim terakhirnya membesut Liverpool ia sangat percaya diri mengganti MacAllister, Gakpo, Robertson dan Konate dengan Clark, McConnell, Danns dan Quansah. Virgil van Dijk memimpin skuad muda ini di extra-time, dangan dampingan Wataru Endo dan Luis Diaz di tiap lini.

Gol pamungkas itu akhirnya bisa didapatkan di menit ke 90+28' extra time. Skema yang hampir sama seperti gol van ijk yang dianulir di babak kedua, dan pemain Chelsea tidak belajar atas kesalahan sebelumnya.

Sepak pojok Kostas Tsimikas di sisi kanan berhasil ditanduk dengan sempurna oleh van Dijk ke jala Petrovic. 

Axel Disasi sangat menyesali kelengahannya menjaga van Dijk yang tentu dengan mudah kalahkan Mykhailo Mudryk di duel udara. Gol penentu dari sang kapten Liverpool mengakhiri perlawanan The Blues.

Kekalahan ini membuat Chelsea alami deja-vu di dua musim lalu, dan berarti gelar ke sepuluh Liverpool di ajang Piala Liga Inggris. 

Jurgen Klopp layak mendapatkan kredit karena keberaniannya memainkan anak-anak muda di babak extra-time, sementara Chelsea yang harusnya unggul dari kualitas pemain malah terlihat gagap dalam memainkan bola.

Layak ditunggu, gelar apalagi yang bisa diberikan Virgil van Dijk dkk untuk musim perpisahan sang manajer, Jurgen Klopp. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun