Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIASTS

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Monza vs AC Milan: Memoles Bakat Terpendam Ruben Loftus-Cheek

18 Februari 2024   13:28 Diperbarui: 18 Februari 2024   13:37 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruben Loftus-Cheek usai mencetak dua gol melawan Rennes pada playoff Europa League, Jumat dinihari (16/2) lalu. (GettyImages via www.goal.com)

Eden Hazard ketika di ujung kariernya bersama Chelsea pernah mengatakan, bahwa sepeninggal dirinya ke Real Madrid akan ada pemain akademi Chelsea yang bersinar gantikan dirinya, dia adalah Ruben Loftus-Cheek. Tentu Hazard tidak asal berucap saja, sebab memang begitu besarnya bakat yang saat itu dimiliki pemain Inggris yang kini berusia 28 tahun.

Namun sayang, deraan cedera yang bertubi-tubi, serta Chelsea yang sering gonta-ganti pelatih, membuat Loftus-Cheek gagal penuhi potensi terbaiknya dan akhirnya pindah di awal musim ini ke AC Milan dengan harga 320 milyar rupiah. Kepindahan yang ikuti jejak Fikayo Tomori, teman baiknya di akademi Chelsea, Olivier Giroud dan berbarengan pula dengan Christian Pulisic membentuk reuni Chelsea di Milano.

Perubahan klub ini membuatnya berkembang dengan baik, bukan hanya karena Serie A lebih tidak menuntut dibanding Premier League, tetapi juga skema main AC Milan di bawah asuhan Stefano Pioli cocok dengannya. Ia bisa tampil mendominasi di sepertiga pertahanan lawan, dengan bantuan pemain-pemain cepat di sisi sayap.

Loftus-Cheek kini sudah torehkan 7 gol dan 2 assist dalam 26 laga yang dijalani bersama Rossoneri. Hebatnya, 4 gol ia berhasil cetak dalam 6 laga terakhir Serie A. Stefano Pioli pun terang-terangan ingin menjadikan Loftus-Cheek menjadi gelandang seperti Sergej Milinkovic-Savic semasa membela Lazio.

Peran ini menuntut pemain tengah untuk maju ke depan sebagai penyerang lubang dan mencetak banyak gol. Dengan Olivier Giroud yang menjadi target-man AC Milan, Loftus-Cheek dapat memanfaatkan ruang antar lini yang dibuka oleh Giroud. Tugasnya adalah masuk kotak penalti dan melakukan finishing, baik dengan kaki ataupun kepalanya.

Fisiknya pun sangat menunjang dengan tinggi badan 1.91 meter, atau hanya kalah 1 centimeter dari tinggi Giroud, membuatnya bisa memenangkan bola atas dan melakukan covering-ball dengan nyaman.

Giornata ke-25 ini, Loftus-Cheek dan timnya akan bertamu ke kandang AC Monza, Stadion Brianteo pada Sening (19/2/24) dinihari jam 02.45 WIB. Laga yang dipastikan akan berlangsung menarik, karena AC Monza yang juga dikenal sebagai kloningan AC Milan. 

Pemilik Monza adalah keluarga alm. Silvio Berlusconi, mantan PM Italia yang juga pernah memiliki AC Milan. Sekarang pun Monza ditangani oleh kepercayaan keluarga Berlusconi yang dulu menjadi direktur Rossoneri, Adriano Galliani. Romansa ini akan membuat Monza mempunyai energi ekstra melawan tim tamu yang sedang meroket di 6 laga terakhir dengan 5 menang dan sekali imbang.

Hasil baik sebelumnya membuat AC Milan kini nyaman di posisi ke-3 Serie A dengan 52 poin, dan jika menang di laga ini akan menggeser Juventus di urutan kedua. Juve barus saja diimbangi Verona di Bentegodi, membuat mereka gagal menang di 4 laga terakhirnya.

Mempertahankan mayoritas pemain inti saat melawan Rennes di playoff Europa League Jimat (16/2) lalu, Pioli akan memainkan Loftus-Cheek bersama Leao, Pulisic dan Giroud di lini depan. Tijani Rijnders dan Yacine Adli akan menjadi double-pivot, bersama barisan belakang yang akan diisi Maignan, Florenzi, Thiaw, Gabbia dan Theo Hernandez.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun