Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "One More Shot" (2024), Serasa Nonton Langsung Aksi Heroik Scott Adkins

25 Januari 2024   20:38 Diperbarui: 25 Januari 2024   20:45 1568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengambil timeline setelah penangkapan Amin Mansur (suspek teroris) di Polandia, kepolisian swasta Amerika Serikat (Homeland Security) mendapatkan info bahwa kargo yang berisi bom sudah tiba di sebuah terminal peti kemas. Dipimpin Jennifer Lomax, penyergapan ini ternyata tidak berhasil karena kontainer yang dituju tersebut ternyata kosong. CIA dan Homeland mendiskusikan bahwa Amin Mansur telah merubah jalur pengiriman bom yang ditujukan untuk meledakkan kota Washington DC tersebut.

Sesaat kemudian salah satu petinggi CIA, Mike Marshall membawa Niesha Mansur (istri Amin Mansur) yang berprofesi sebagai seorang dokter dan kini dalam keadaan hamil, untuk menemui suaminya di bandara Washington DC. Ia ditugaskan untuk mampu membujuk suaminya mengatakan dimana bom yang sudah berada di daratan Amerika Serikat tersebut. Amin Mansur merupakan perakit bom dari Timur Tengah yang anaknya menjadi korban serangan US Navy di daerah konflik tersebut.

Amir Mansur pun datang bersama dengan Jake Harris, satu-satunya Navy SEAL yang selamat dari penyergapan di Polandia. Sejurus kemudian Mike Marshall meminta Harris untuk menyerahkan Amin Mansur padanya untuk diinterogasi. 

Ketika hendak meninggalkan bandara, Jake Harris menyempatkan diri melakukan video call dengan istrinya, yang tahunya semua Navy SEAL yang diutus di Polandia telah meninggal. Harris menenangkan istrinya, mengatakan bahwa ia akan pulang sesaat lagi.

Namun ada kejanggalan yang Harris rasakan ketika ada sepasukan Homeland Security yang masuk ke area bandara tersebut, serta keanehan bahwa tidak adanya warga sipil lainnya di tempat itu. Dan dimulailah pengungkapan siapa dalang di balik bom yang bertujuan untuk membunuh Presiden Amerika Serikat dan semua jajarannya tersebut.

AFTER TASTE


Pengambilan one-take-shot kamera ini pasti membuat penonton tidak akan bisa melepas sedikitpun waktu untuk menyelesaikan filmnya. Tetapi yang menjadi kekurangannya adalah, Area Bandara ini terlihat sangat gelap sekali! Sehingga disayangkan, adegan-adegan action bagus yang bisa memanjakan mata hanya kerap terlihat setelah percikan tembakan mulai menyala.

Sangat disayangkan juga kala menghadapi musuh yang sebegitu banyaknya, James Nunn tidak memberikan rekan satu pun kepada Jake Harris. Jadi meskipun terasa lebih realistis daripada John Wick, karakter Jake Harris seperti pahlawan satu-satunya yang bisa menyelamatkan dunia. Padahal disana ada banyak orang-orang CIA yang bersenjata. 

Adegan di ruang sempit, hampir sama dengan film The Raid, sering melibatkan tangan kosong maupun penggunaan pisau. Yang menarik bagi saya adalah adegan Jake Harris yang berhasil menghabisi karakter Dunbar di sebuah gudang, dimana dalam one-take shot tersebut sangat realistis bagaimana Dunbar harus mati tertusuk besi. Saya benar-benar sangat amaze dengan kesiapan koreografi dan kematangan eksekusinya!

IMDb masih memberikan rating 5.5/10 hingga artikel ini tayang, berarti masih di bawah film pertamanya yang memiliki rating 5.6/10. Saya pribadi sangat merekomendasikan pecinta film action untuk menonton film "One More Shot" ini, karena keseruan menonton dengan sekali take kamera itu sangat absolut. Semuanya terlihat natural! Sehingga secara subyektif saya akan memberi nilai 7.5/10 untuk karya apik James Nunn ini.

Oh iya hampir lupa, seperti tadi saya katakan di depan, bahwa semua informasi yang terkandung di dalam film didapatkan dari dialog di antara pemainnya. Jadi dari awal film kita akan sama tidak tahunya seperti Jake Harris terhadap apa yang terjadi sebenarnya. Aspek thriller ini cukup logis dengan sebuah plot twist yang mungkin sudah bisa tertebak di sepertiga awal film. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun