Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas U-17 Jadi Andalan Timnas Senior di Masa Depan? Mari Jadi Suporter yang Bijak

14 November 2023   11:18 Diperbarui: 14 November 2023   21:51 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arkhan Kaka dan Figo paska mencetak gol ke gawang Panama/kompas.com  (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Teriakan "Andre ganti... Andre ganti.." menggema di Gelora Bung Tomo Surabaya pada pertengahan babak pertama laga Timnas U17 Indonesia melawan Timnas Ekuador U17 pada Senin, 10/11. Serangan Ekuador yang merupakan peringkat ke-2 di Kualifikasi Piala Dunia U17 Zona Conmebol secara sengaja atau tidak, menyisir ke kiri pertahanan Indonesia yang dijaga oleh M. Andre Pangestu. 

Kita sudah tahu bahwa hasil imbang diraih Indonesia di laga tersebut, namun dalam wawancara hari Minggu (12/11) coach Bima Sakti mendesak agar suporter yang datang di stadion mendukung timnas dengan positif. Ia bahkan menjelaskan bahwa pemain yang bersangkutan terlihat down paska teriakan tersebut. 

Disini penulis mencoba tidak membahas sisi teknis permainan, tapi yang patut dicerna adalah turnamen ini adalah Piala Dunia U-17, lebih jelasnya, DI BAWAH UMUR 17 TAHUN.

Proses penunjukan FIFA berjalan begitu cepat bagi Indonesia, setelah dicoret jadi host Piala Dunia U-20, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 menggantikan Peru. Waktu tepatnya pernyataan FIFA adalah bulan April 2023. 

Praktis, persiapan Timnas U17 Indonesia hanyalah 7 bulan membentuk tim yang siap bertanding melawan negara-negara kuat lainnya. Langkah yang diambil PSSI, yang terbaik dari opsi yang ada, adalah seleksi Nasional di 12 kota untuk melengkapi Timnas U16 yang sudah berlaga di AFF tahun lalu. Plus, ada tambahan beberapa pemain berdarah Indonesia yang menimba ilmu sepakbola di negara lain.

Bagaimana potensi mereka di turnamen ini? Tentu kita berharap yang terbaik bagi Timnas Indonesia. Tapi kita juga harus realistis dengan waktu persiapan yang mepet sebagai tim tuan rumah, plus tanpa pertandingan kompetitif menyambut turnamen ini. Negara-negara lain mencapai event ini dengan lolos kualifikasi di tiap zona konfederasinya masing-masing. Jadi, sudah lebih dari kata memuaskan skuad Bima Sakti ini mampu meraih dua poin di dua laga awal Piala Dunia U17.

Buang jauh-jauh kesebalan kita bila ada pemain yang salah umpan, salah pengertian, atau bahkan bisa dengan mudah dilewati lawan. Mereka sudah terbukti punya usaha yang sangat keras di turnamen ini dengan mau merebut bola kembali. Di umur yang belum beranjak 17 tahun, itu sudah merupakan tanggung jawab yang begitu besarnya. Kita sebagai suporter, tugasnya adalah memberi support. Tidak untuk mencela atau bahkan menjadi pelatih dadakan.

Tidak banyak sebenarnya bintang dunia yang lahir di turnamen Piala Dunia U-17. Gelaran terakhir yang dilaksanakan di Brazil tahun 2019 kita ambil sebagai contoh. 

Mungkin hanya nama Pedri saja menjadi salah satu alumni terbaik yang masih bertahan di level atas. Ada juga contoh lain di edisi sebelumnya, seperti Toni Kroos, ter Stegen, Kun Aguero dan Ferran Torres, tapi mereka hanyalah minoritas dibandingkan pemain-pemain lainnya yang "menghilang" setelah Piala Dunia U17. Jadi, tampil di Piala Dunia U-17 bukan merupakan jaminan bahwa seorang pemain akan menjadi pemain yang hebat di kemudian hari, apalagi andalan Timnas sebuah Negara.

Untuk pemain yang belum ambil bagian di event ini, masih banyak cara untuk mengeksplorasi kemampuan di berbagai tingkatan. Mulai deri level klub, atau terus mengikuti seleksi timnas di jenjang umur. 

Contoh yang paling layak dijadikan teladan adalah Jamie Vardy. Kapten dan penyerang andalan Leicester City ini terus mengasah bakatnya di level klub meski tidak pernah menjadi anggota timnas kategori umur, hingga mencapai prestasi yang membagakan dengan mengantar timnya menjadi kampiun Premier League bahkan menjadi topskor liga. Panggilan timnas pun ia dapatkan untuk Piala Dunia 2018 Rusia.

Untuk pemain yang ambil bagian di level ini, jalan yang masih harus ditempuh ke depannya masih jauh sekali. Ajang turnamen ini merupakan previlage bagi masa depan sepakbola mereka, tapi nanti tetap akan merasakan persaingan kompetitif dengan jutaan pemain dunia lainnya. Mereka masih harus terus meningkatkan kemampuannya. 

Contoh paling aktual, adalah kiper Timnas Argentina peraih Ballon d'Or 2023 Emiliano Martinez. Dibu, panggilan akrabnya, adalah alumni Piala Dunia U17 tahun 2009 yang seangkatan Kun Aguero. Setelah gelaran tersebut, ia baru mendapatkan panggilan Timnas Argentina lagi di tahun 2021 dan menjadi andalan hingga sekarang. 

Penjelasan diatas akan dilengkapi dengan fakta bahwa akan ada pemain yang mengikuti event inipun tidak berkiprah di dunia sepakbola kelak. Mereka ini mengikuti jalan hidupnya untuk bisa lebih sukses di bidang lainnya. Tidak ada yang pernah tahu.

Jadi pada akhirnya, marilah di pertandingan Timnas Indonesia U17 melawan Maroko Kamis (16/11) nanti, kita perlakukan anak-anak bangsa ini dengan sebijaksana mungkin. 

Tentu kita berharap raihan hasil imbang membuat Indonesia lolos dengan predikat peringkat ketiga terbaik. Atau bahkan bisa menang sehingga menjadi juara grup ataupun runner up. Tapi kalaupun hal tersebut tidak terjadi, kita harus bangga dengan dua poin yang sudah menjadi sejarah persepakbolaan Indonesia.

Jika ada pemain yang melakukan kesalahan, kita beri semangat. Jika ada pemain yang terjatuh, kita juga beri semangat. Usia mereka masih muda dan kita perlu melindungi masa depan mereka dengan dukungan positif. Jangan beri beban ke mereka layaknya Timnas Senior berlaga di Timnas Day event regional.

Kalah atau seri kita dukung, menang kita sanjung. 

 

-Greg- 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun