Mohon tunggu...
Gregorius Riby Nainggolan
Gregorius Riby Nainggolan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - SMA Kolese Kanisius

Hobi saya adalah belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Dur dan Teks Anekdot

28 Mei 2023   21:56 Diperbarui: 28 Mei 2023   22:24 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut saya, informasi yang menarik dalam artikel tersebut adalah bahwa kita dapat menggunakan teks anekdot sebagai cara untuk memberi suatu pesan dalam sebuah pidato. Menurut saya, teks anekdot menjadi sebuah cara yang baik dalam menutup suatu hal, karna selain dapat membuat orang lain tertawa, teks anekdot dapat memberi moral dalam cara yang lebih mudah dimengerti masyarakat awam. Namun, informasi lain yang saya dapatkan adalah bahwa teks anekdot juga dapat menyebabkan kebingungan, bahkan lebih parahnya lagi, miskomunikasi. Oleh karena itu, penggunaan teks anekdot harus dipikir berkali-kali sebelum dipakai. 

Terdapat banyak sumber yang mendefinisikan teks anekdot, menurut KBBI, teks anekdot didefinisikan sebagai "cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya." Seperti yang dapat dilihat, selain untuk menghibur, teks anekdot dapat digunakan untuk memberikan kritik secara halus ataupun untuk mengungkap kebenaran yang lebih umum. Ciri - ciri teks anekdot adalah sebagai berikut : fiksi atau berdasarkan kisah nyata, bersifat lucu atau humor, memiliki tujuan tertentu, bersifat menggelitik, dll. 

Salah satu contoh teks anekdot adalah Tiga Setan karya Gus Dur. Teks tersebut adalah sebagai berikut :  "Pada sebuah kesempatan Gusdur pernah bertutur. Kalau kita sadar ternyata di dunia ini ada 3 (tiga) jenis setan. Pertama, yang sejenis JIN, cara mengusirnya cukup dibacain ayat kursi, maka kaburlah mereka. Kedua, yang jenisnya tidak jelas, namun kalau dilempar kursi, pasti kabur juga. Ketiga, jenis ini enggak takut dilempar kursi. Justru mereka berebut kursi. Setan senayan namanya..! Wkwkwk...." Menurut saya, hal yang menarik dalam teks anekdot tersebut adalah walaupun teksnya pendek, dapat menyampaikan pesan yang cukup padat. Selain itu, teks tersebut dapat membuat pembaca tertawa sambil mengerti pesan yang ingin disampaikan. 

Teks anekdot memiliki 2 fungsi yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer berarti teks anekdot merupakan sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidaksukaan, ketidakpuasan, kejengkelan, kebencian, dan sebagainya. Sedangkan fungsi sekunder teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan. Hal ini menunjukkan bahwa teks anekdot memiliki banyak fungsi untuk menjadi media penyampaian pesan. 

Teks anekdot dapat dipakai sebagai cara untuk mengkritik keadaan di sekitar kita. Salah satu ciri teks anekdot adalah bersifat mengkritik atau menyidir. Oleh karena itu, teks anekdot sangat penting dalam menyampaikan pesan dalam cara humoris dan mudah dimengerti. Menurut saya, masyarakat harus dapat menggunakan teks anekdot jika ingin mengkritik suatu seperti masalah politik, masalah sosial, dan masalah lainnya. 

Menurut saya, teks anekdot merupakan suatu bentuk karya tulis yang sangat penting. Dari yang saya baca dalam artikel tersebut, teks anekdot menjadi cara ampuh dalam mencairkan suasana dan menyampaikan suatu pesan. Namun, kita harus berhati hati dalam menggunakan teks anekdot karena hal tersebut dapat menyebabkan miskomunikasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun