Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Mahasiswa S2 jurusan Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Strategi Memilih Micro-Influencer yang Tepat Bagi UKM

18 April 2024   18:05 Diperbarui: 18 April 2024   18:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi micro-influencer. Sumber: idseducation.com

Di tengah lanskap pemasaran yang sangat sengit di dunia online saat ini, adanya pemasaran lewat influencer seringkali memegang kendali tertinggi. Namun bagi usaha kecil (UKM), biaya tinggi yang terkait dengan kehadiran seorang mega-influencer mungkin terasa di luar jangkauan untuk dapat dipergunakan jasanya. Dalam hal ini, seorang pebisnis dapat memilih peran micro-influencer – bintang media sosial dengan audiens yang lebih kecil namun tetap memiliki engagement yang tinggi, yang cocok untuk target pemasaran kita. Namun dengan banyaknya micro-influencer di luar sana, bagaimana kita dapat menemukan sosok yang tepat untuk brand kita?

Satu kunci utama tentu terletak pada pemahaman tujuan dan target audiens kita. Dalam hal tujuan, kita perlu berpikir "apa yang ingin kita capai dengan pemasaran kita? Adanya kesadaran brand? Peningkatan penjualan? Setelah kita mengetahui hal ini, kita dapat mengidentifikasi ceruk (niche) tempat influencer ideal yang kita dapat target. Dalam hal ini, kita dapat mencari micro-influencer yang audiensnya selaras dengan target demografis kita dan yang kontennya sesuai dengan nilai dari brand kita.

Secara mendasar, terdapat beberapa pemetaan langkah-langkah yang bisa kita lakukan:

1. Memanfaatkan Jaringan Kita yang Ada

Pertama-tama, mulailah dengan melihat pengikut serta pencarian media sosial kita saat ini. Kita bisa menimbang, apakah ada orang dengan pengikut relevan dalam kisaran 1.000 hingga 10.000 yang sudah terlibat dengan brand kita? Orang-orang semacam ini adalah mereka yang dapat menjadi pendukung dari brand kita dengan bukti berupa telah adanya kepercayaan yang kuat di antara audiens mereka. Filtering semacam ini akan dapat memudahkan kita menemukan calon-calon influencer brand kita.

2. Melakukan Perburuan Lewat Hashtag

Salah satu kekhasan dari platform media sosial adalah munculnya sistem hashtag. Dalam rangka pencarian wakil influencer brand kita, kita dapat menggunakan hashtag yang relevan untuk menemukan micro-influencer yang membuat konten sesuai niche produk kita. Semisal kita memiliki produk berupa snack, kita bisa melihat pada pencarian hashtag mana saja influencer yang spesifik akan berkutat pada snack.

 Untuk mengukur kelayakannya, kita bisa melihat keterlibatan pada postingan-postingan yang dibuat tentang bagaimana pengikutnya menyukai, berkomentar, dan berbagi untuk mengukur penerimaan audiens mereka. Ini akan menghindarkan kita dari influencer yang hanya sekedar membangun pengikut tanpa ada interaksi khusus.

Ilustrasi micro-influencer. Sumber: glints.com
Ilustrasi micro-influencer. Sumber: glints.com

3. Konten adalah yang Utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun