Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Mahasiswa S2 jurusan Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Menerapkan Strategi Blue Ocean bagi Studio Desain

4 April 2024   06:00 Diperbarui: 5 April 2024   06:53 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi miting kerja. (Dok Freepik/rawpixel)

Seorang teman sempat bertanya pada saya mengenai pemetaan studio desain kota tempat saya tinggal dan ia bertanya pula tentang apa yang membedakan satu studio dengan studio lainnya. 

Saya sempat tergelitik dengan pertanyaan itu karena memang dari setiap studio yang ada di tempat saya terkesan berjalan dengan sendiri-sendiri. 

Sebagai juga seorang pemilik studio, waktu awal-awal membuka, saya sempat meriset dan menemui apa yang membedakan satu studio dengan studio lainnya cukup sulit untuk diamati dari kacamata awam non desain karena setiap official page dari setiap studio memiliki siklus seperti memajang hasil karya atau portfolio masing-masing, memiliki konten edukasinya masing-masing, hingga seakan berjalan pada dunianya masing-masing.

Ilustrasi tentang kompetisi dalam marketing. Sumber: bizmag.co.za
Ilustrasi tentang kompetisi dalam marketing. Sumber: bizmag.co.za

Pada dasarnya, lanskap desain grafis tradisional termasuk di Indonesia bisa sangat kompetitif. Sama seperti bisnis pada dunia konstruksi, para pemilik studio berebut posisi untuk menjadi kontraktor utama (main contractor) maupun kontraktor bawahan (sub contractor) atas sebuah proyek. Koneksi yang ada pun dioptimalkan untuk mendapatkan proyek dan demi keberlangsungan studio. 

Dalam hal ini, untuk dapat membedakan diri dari satu studio dengan lainnya, pendekatan Blue Ocean Strategy dapat membantu sebuah studio yang baru berdiri menciptakan ruang yang unik dan menarik klien baru. 

Blue Ocean Strategy pada dasarnya didefinisikan sebagai sebuah upaya simultan untuk mencapai diferensiasi dan dengan biaya rendah untuk membuka ruang pasar baru serta sekaligus menciptakan permintaan baru. 

Strategi ini adalah sebuah strategi yang umum direkomendasikan apabila sebuah industri sudah terlalu padat akan kompetisi sehingga pemain baru akan sulit masuk ke dalamnya.

Berikut beberapa contoh penerapannya:

1. Spesialisasi Studio dengan Niche Market: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun