Banyak startup sendiri yang memiliki misi kuat, sehingga kita bisa merasakan pekerjaan kita yang memiliki tujuan yang nyata.Â
Ini tentunya berbeda dengan perusahaan konvensional yang telah memiliki sistem terarah sehingga kita lebih harus menurut pada sistem yang ada. Selain itu, lingkungan kerja yang ramah dapat menjadi suatu pertimbangan tersendiri pula.
2. Dedikasi Profesional yang Bisa Dinegosiasikan
Dengan kualifikasi yang sering kali tidak masuk akal tersebut, beberapa orang dapat menegosiasikan mengenai peluang-peluang di atas.Â
Selain itu, adanya sistem yang lebih fleksibel akan membuat kita selaku karyawan terdapat potensi untuk lebih banyak mereferensikan pelatihan-pelatihan profesi bahkan opsi kerja remote atau flexible hours.Â
Ini akan membuat pelaku pencari kerja dapat lebih merasa pekerjaannya lebih manusiawi namun di sisi lain tetap memberikan profesionalitasnya.
3. Faktor Eksternal yang Dipikirkan
Salah satu pertimbangan lain yang bisa jadi muncul dari mengapa pekerjaan kualifikasi tidak masuk akal tetap menarik adalah bagaimana pekerjaan itu lebih bisa dekat dengan relasi dan keluarga.Â
Beberapa orang di dunia kerja juga mempertimbangkan kebutuhan emosional yang bisa didapat dari pekerjaan yang lebih dekat dengan lingkungan orang-orang terdekatnya.
Pada akhirnya, sebelum bernegosiasi, kita perlu memahami nilai pasar untuk posisi tersebut dan paket kompensasi startup yang dapat berikan. Dalam hal ini, kita perlu bersiap untuk menunjukkan negosiasi pada fleksibilitas gaji, tetapi fokus pada proposisi nilai total dari profesionalitas kita.Â