Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Mahasiswa S2 jurusan Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ingin Jadi Solopreneur? Kenali Risiko dan Keuntungannya

9 Februari 2024   17:05 Diperbarui: 11 Februari 2024   01:34 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi solopreneur. (Dok Shutterstock via Kompas.com)

Salah satu hal yang cukup populer sering digaungkan di dunia internet saat ini adalah banyaknya ajakan untuk bersolo karier, entah membangun bisnis sendiri, ataupun menjadi freelancer yang lebih fleksibel, bisa meraup untung lebih banyak, dan tidak dibatasi sistem jam kerja 9 to 5.

Daya tarik untuk menjadi "bos bagi diri sendiri", mengatur jam kerja sendiri, dan mengejar minat kita telah memicu munculnya konsep solopreneurship dimana kita berkarir sepenuhnya melalui diri kita sendiri. 

Konsep ini menurut Glints memiliki sedikit perbedaan dengan enterpreneurship, di mana meskipun keduanya dimulai dari diri sendiri, solopreneur tidak membangun "kerajaan bisnis" yang kompleks dan hanya memiliki satu fokus bisnis. Meskipun begitu, keduanya sama-sama menawarkan peluang yang menggiurkan berikut dengan resikonya pula. 

Ilustrasi kegiatan solopreneur. Sumber: solopreneurs.co
Ilustrasi kegiatan solopreneur. Sumber: solopreneurs.co

Solopreneur sendiri umumnya lebih memilih menjadi entitas kecil tetapi tetap stabil dalam bisnisnya. Pengelolaan keuangannya tentunya lebih sederhana dan tidak seberat membentuk perusahaan dengan banyak personel. 

Ada banyak sekali keuntungan yang dapat dirasakan oleh solopreneur. Meskipun begitu, sebelum kita memulai perjalanan yang konon katanya mengasyikkan dan hanya dilakukan sendirian ini, penting bagi kita untuk memahami risiko yang ada dan juga potensi keuntungannya.

Pertama-tama, mari terlebih dahulu kita mengakui risikonya. Adanya ketidakstabilan keuangan harus menjadi perhatian utama yang perlu dicanangkan. Berbeda dengan adanya pekerjaan tradisional dengan gaji tetap, tentunya kita akan menanggung beban setiap keputusan bisnis yang kita buat, termasuk menghasilkan pendapatan dan menutupi pengeluaran. 

Hal ini dapat menyebabkan masa-masa "pesta" namun sekaligus juga adanya masa-masa "kelaparan", yang menuntut disiplin keuangan dan kecerdikan yang luar biasa.

Ilustrasi tentang solopreneur. Sumber: glints.com
Ilustrasi tentang solopreneur. Sumber: glints.com

Selain itu, dalam bisnis yang kita buat, adanya rangkap jabatan mulai dari pemasaran hingga akuntansi yang kita tangani sendiri, bisa menjadi hal yang sangat melelahkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun