Masing-masing memiliki kisah yang mendalam, mulai dari legenda Roro Jonggrang hingga simbol hubungan harmonis antara manusia, alam, dan dewa.Â
Melalui relief dan struktur batu yang rumit, leluhur kita mengajarkan nilai kesetiaan, keseimbangan, dan cinta terhadap budaya.
Dari wilayah timur Indonesia, situs megalitik di Sumba atau di Indonesia Barat seperti Nias di Sumatera menjadi saksi tradisi kuno yang masih hidup hingga kini.Â
Batu-batu besar yang disusun rapi tidak hanya berfungsi sebagai penanda kubur atau tempat ritual, tetapi juga sebagai lambang status sosial dan kehormatan.Â
Kearifan lokal ini menggambarkan bahwa masyarakat Nusantara memiliki cara unik untuk menghargai leluhur dan menjaga hubungan spiritual dengan alam.
Selain benda arkeologis yang kasat mata, Indonesia juga mewarisi tradisi lisan, tarian, dan ritual sakral yang bernilai sejarah tinggi.
Misalnya, wayang kulit, batik, dan keris, yang kini diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.Â
Upaya melestarikan warisan peradaban nusantara
Setiap karya tradisional ini menyimpan simbol-simbol filosofis yang diwariskan turun-temurun sebagai panduan moral dan spiritual bangsa.
Namun, di balik kekayaan itu, masih banyak warisan leluhur yang terancam punah akibat alih fungsi lahan, vandalisme, dan kurangnya kesadaran generasi muda.Â
Situs-situs bersejarah banyak yang rusak karena eksploitasi ekonomi, sementara benda-benda arkeologi kerap dicuri atau diperjualbelikan secara ilegal.Â