Setiap tanggal 18 Oktober, dunia memperingati Hari Arkeologi Internasional, momen penting untuk menelusuri kembali jejak masa lalu dan menghargai peradaban yang telah membentuk kehidupan modern.Â
Indonesia, sebagai negeri kepulauan dengan ribuan situs bersejarah, menyimpan harta karun arkeologis yang tak ternilai.Â
Dari zaman prasejarah hingga kerajaan nusantara, setiap peninggalan leluhur mengandung nilai budaya, ilmu pengetahuan, dan jati diri bangsa yang wajib dijaga dan dilestarikan.
Beberapa warisan Indonesia untuk dunia
Salah satu warisan terbesar bangsa Indonesia adalah situs arkeologi Sangiran di Jawa Tengah, yang diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia.Â
Situs ini menjadi saksi perjalanan panjang evolusi manusia, tempat ditemukannya fosil Homo erectus yang berusia lebih dari satu juta tahun.Â
Sangiran bukan sekadar tumpukan tanah dan batu, melainkan laboratorium alami yang membuktikan bahwa peradaban manusia Nusantara telah eksis sejak awal sejarah umat manusia.
Selain Sangiran, Candi Borobudur di Magelang menjadi simbol kemegahan spiritual dan kecerdasan arsitektur leluhur.Â
Reliefnya menggambarkan filosofi kehidupan, ajaran moral, dan kebijaksanaan Buddhisme.Â
Borobudur adalah bukti bahwa masyarakat Indonesia kuno memiliki kemampuan seni, teknologi, dan pengetahuan astronomi yang tinggi.Â
Kini, keberadaan Borobudur tidak hanya sebagai tempat wisata, tetapi juga pusat pelestarian budaya dan spiritual yang menarik perhatian dunia.
Tak kalah megah, Candi Prambanan di Yogyakarta dan Candi Penataran di Blitar memperlihatkan kemajuan arsitektur Hindu di masa kerajaan Mataram Kuno dan Kediri.Â