Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Lestarisiana Artikel Utama

Petani Bukit Jambi Way Kanan Olah Kulit Kopi Jadi Kompos Ramah Lingkungan

25 Agustus 2025   06:09 Diperbarui: 25 Agustus 2025   10:32 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompos  campuran kulit kopi, cincangan gedebog pisang dan kohe siap diaplikasi di kebun petani di Bukit Jambi, Way Kanan (dok foto: Gregorius Nafanu)

Hal ini memudahkan akar tanaman menyerap nutrisi dan air, terutama pada musim kemarau.

Selain ramah lingkungan, pupuk kompos berbahan lokal ini juga menekan biaya produksi hingga 40 persen. 

Petani tidak perlu lagi membeli pupuk kimia yang harganya terus melonjak setiap tahun.

Manfaat lain yang dirasakan adalah meningkatnya kesuburan tanah secara jangka panjang. 

Mikroorganisme dalam kompos menjaga keseimbangan biologi tanah, membuat lahan lebih produktif meski digunakan bertahun-tahun.

Praktik ini juga membuka peluang tambahan. Sebagian petani Bukit Jambi mulai menjual kompos mereka ke petani lain di sekitar Baradatu. 

Dengan harga yang terjangkau, pupuk organik ini semakin diminati karena terbukti meningkatkan hasil panen.

Kebiasaan sederhana petani Bukit Jambi mengolah kulit kopi, gedebog pisang, dan kotoran hewan menjadi kompos menjadi contoh nyata pertanian berkelanjutan.

Nyoman, petani dari Bukit Jambi Way Kanan sedang membalik kompos agar cepat 'matang' (dok foto: Gregorius Nafanu)
Nyoman, petani dari Bukit Jambi Way Kanan sedang membalik kompos agar cepat 'matang' (dok foto: Gregorius Nafanu)

Mereka membuktikan bahwa dengan memanfaatkan sumber daya lokal, petani bisa mandiri, ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Lestarisiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun