Cara mengkonsumsi tahi kelapa cukup mudah. Setelah diangkat dari minyak yang sudah jadi, endapan tersebut bisa langsung dimakan atau dijemur lebih lanjut agar lebih kering dan tahan lama.Â
Bisa juga ditumis ulang dengan sedikit garam dan cabai, lalu dijadikan lauk nasi. Kandungan serat dan proteinnya membuatnya menjadi makanan sampingan yang cukup bergizi.
Di era makanan organik semakin dicari orang, tahi kelapa bisa dijadikan sebagai produk olahan bernilai ekonomi, murah tetapi sehat.
Sekilas proses membuat minyak kelapa
Proses pembuatan minyak kelapa secara tradisional dimulai dari pemarutan daging kelapa tua. Kelapa yang digunakan biasanya berumur sekitar 11–12 bulan karena mengandung minyak lebih banyak.Â
Setelah diparut, kelapa diperas untuk menghasilkan santan kental. Santan ini lalu dimasak dengan api kecil hingga sedang sambil diaduk perlahan agar tidak gosong.
Selama proses pemanasan, minyak kelapa akan mulai terpisah dari bagian air dan ampas. Bagian yang mengapung adalah minyak murni, sementara ampas dan air akan mengendap.Â
Di tahap ini, muncul gumpalan berwarna kecokelatan yang disebut tahi kelapa. Proses memasaknya bisa memakan waktu 1–2 jam tergantung jumlah santan dan intensitas api.Â
Saat minyak mulai jernih dan ampas menggumpal di dasar, maka proses sudah hampir selesai.Setelah didinginkan, minyak kelapa disaring dan dipisahkan dari tahi kelapanya.Â
Minyak yang jernih dapat langsung disimpan dalam botol kedap udara, sementara tahi kelapa bisa dipisahkan untuk dimanfaatkan.Â
Dalam industri rumahan, produk ini kerap dijual sebagai camilan atau bahan makanan tradisional.Â