Bagi yang pernah memasak atau melihat proses pembuatan minyak kelapa secara tradisional, maka tentunya tahu bahwa selain minyak, ada produk sampingan lain bernama 'tahi kelapa'.
Minyak kelapa adalah produk alami yang sudah digunakan sejak turun-temurun di berbagai daerah tropis, termasuk Indonesia.
Proses pembuatannya yang sederhana dan alami menjadikan minyak kelapa tak hanya sehat, tetapi juga menyimpan “limbah” yang sebenarnya kaya manfaat, yaitu tahi kelapa.
Istilah “tahi kelapa” merujuk pada endapan atau ampas yang tertinggal setelah pemanasan santan kelapa saat proses ekstraksi minyak.
Meskipun sering dianggap sebagai sisa, ternyata tahi kelapa menyimpan rasa gurih dan khasiat yang tak bisa diremehkan.
Tahi kelapa sebenarnya merupakan bagian dari krim santan yang terkaramelisasi dan menggumpal karena panas.
Warna dan aromanya sangat khas, yaitu coklat keemasan, bertekstur lembut hingga agak renyah tergantung tingkat pemasakan, dan memiliki rasa manis dan gurih alami.
Di beberapa daerah, tahi kelapa bahkan menjadi camilan favorit, campuran lauk, atau bahan taburan pada makanan khas seperti urap dan nasi kelapa.
Penduduk desa di Timor, NTT bahkan sering mengkonsumsinya secara langsung sebagai camilan dan anak-anak sangat suka akan tahi kelapa yang biasa disebut noa kulaf.
