Generasi sandwich adalah istilah untuk menggambarkan orang-orang yang terjepit secara finansial dan emosional antara dua generasi.
Mereka terjepit di antara generasi di atasnya, yaitu orang tua yang mulai menua dan perlu dukungan serta generasi di bawahnya, yaitu anak-anak yang masih harus dinafkahi atau disekolahkan.
Karenanya, kelompok ini mendapatkan julukan generasi sandwich karena seperti isian sandwich yang terjebak di antara 2 belahan roti.
Generasi Sandwich, bukanlah kelompok pensiunan ataupun generasi yang belum mandiri. Akan tetap mereka adalah kelompok berusia produktif.
Usia generasi ini rata-rata antara 30 hingga 50 tahun dan menanggung biaya hidup orang tua dan anak. Karenannya, seringkali kesulitan untuk menabung atau investasi bagi diri sendiri.
Generasi Sandwich seringkali digambarkan sebagai orang yang rentan stres, kelelahan, dan tekanan psikologis karena tanggung jawab ganda.
Bisa Investasi via Perennial Crops
Seperti dideskripsikan di atas, generasi Sandwich sering kali dianggap sebagai kelompok yang kesulitan menabung atau investasi bagi diri sendiri menghadapi masa pensiun atau usia tua.
Namun, beberapa pilihan bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki, entah berupa uang atau kepemilikan lahan.
Bagi yang ingin menghabiskan waktu masa pensiun dengan santai tetapi tidak tergantung pada anak-anak, bisa mencoba beberapa investasi.
Tak selamanya harus investasi uang di lembaga keuangan. Tetapi dapat memilih investasi melalui perennial crops atau investasi tanaman umur panjang bernilai ekonomi tinggi.