Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Laep Kisan Laep Tunbubun, Tradisi Melancarkan Pernikahan Atoni Biboki di Timor Barat

17 Mei 2025   10:48 Diperbarui: 17 Mei 2025   10:48 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mereka bahagia setelah melewati berbagai prosesi adat dan gereja, termasuk laep kisan laep tunbubun (dok foto: Ing Malda(

Fam yang baru menjalin hubungan baru lewat pernikahan ini juga sering menjalankannya agar perjalanan hidup suami isteri beserta turunannya tidak mengalami kutukan atau hambatan apapun.

Beberapa makna dari acara laep kisan laep tunbubun adalah:

  • Menyucikan pernikahan  agar tidak ada permasalahan krusial di dalam rumah tangga.
  • Memperbaiki dan menjalin hubungan harmonis antara keluarga mempelai pria dan wanita.
  • Meminta perlindungan dan keselamatan dari Yang Maha Kuasa.

Mempelai wanita mengalungkan selendang pada mempelai pria untuk berjalan bersama menuju seberang sungai (dok foto: Ing Malada)
Mempelai wanita mengalungkan selendang pada mempelai pria untuk berjalan bersama menuju seberang sungai (dok foto: Ing Malada)

Para pelaku upacara

Mereka yang terlibat dalam acara ini hanya sedikit orang, dan acaranya dilakukan di luar. Biasanya di sungai dekat kampung. 

Orang-orang yang hadir di dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

  • Pengantin pria dan wanita yang merupakan aktor utama.
  • Orang tua dan perwakilan dari kedua belah pihak.
  • Tua adat yang melakukan acara.

Makanan yang disediakan tidak banyak. Pihak pengantin perempuan membawa nasi di bakul. Sememtara pihak laki-laki akan membawa seekor kambing untuk dipotong.

Daging kambing tidak dimasak, tetapi dibakar saja untuk dimakan dengan nasi yang telah disediakan. 

Sekalipun bersisa, makanan ini tidak boleh dibawa pulang ke rumah pengantin. Bisa diberikan kepada orang yang berada di sekitar, atau memanggil mereka untuk makan bersama.

Prosesi acara

Pihak laki-laki dan rombongan akan berjalan dari seberang sungai, disambut pihak perempuan dari seberang yang lain. 

Namun sebelum bertemu pihak perempuan,  mempelai laki-laki harus menebas kisan dan tunbubun (duri) yang dipasang di tengah sungai atau jalan. 

Pihak perempuan akan menarik duri yang ditebas oleh mempelai laki-laki, lalu membersihkan jalan untuk dilewati mempelai pria dan rombongannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun