Fam yang baru menjalin hubungan baru lewat pernikahan ini juga sering menjalankannya agar perjalanan hidup suami isteri beserta turunannya tidak mengalami kutukan atau hambatan apapun.
Beberapa makna dari acara laep kisan laep tunbubun adalah:
- Menyucikan pernikahan  agar tidak ada permasalahan krusial di dalam rumah tangga.
- Memperbaiki dan menjalin hubungan harmonis antara keluarga mempelai pria dan wanita.
- Meminta perlindungan dan keselamatan dari Yang Maha Kuasa.
Para pelaku upacara
Mereka yang terlibat dalam acara ini hanya sedikit orang, dan acaranya dilakukan di luar. Biasanya di sungai dekat kampung.Â
Orang-orang yang hadir di dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
- Pengantin pria dan wanita yang merupakan aktor utama.
- Orang tua dan perwakilan dari kedua belah pihak.
- Tua adat yang melakukan acara.
Makanan yang disediakan tidak banyak. Pihak pengantin perempuan membawa nasi di bakul. Sememtara pihak laki-laki akan membawa seekor kambing untuk dipotong.
Daging kambing tidak dimasak, tetapi dibakar saja untuk dimakan dengan nasi yang telah disediakan.Â
Sekalipun bersisa, makanan ini tidak boleh dibawa pulang ke rumah pengantin. Bisa diberikan kepada orang yang berada di sekitar, atau memanggil mereka untuk makan bersama.
Prosesi acara
Pihak laki-laki dan rombongan akan berjalan dari seberang sungai, disambut pihak perempuan dari seberang yang lain.Â
Namun sebelum bertemu pihak perempuan, Â mempelai laki-laki harus menebas kisan dan tunbubun (duri) yang dipasang di tengah sungai atau jalan.Â
Pihak perempuan akan menarik duri yang ditebas oleh mempelai laki-laki, lalu membersihkan jalan untuk dilewati mempelai pria dan rombongannya.