Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rahasia Warteg Tetap Survive di Masa Krismon 1997-1998

28 September 2023   14:58 Diperbarui: 28 September 2023   17:39 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warteg kini punya pelanggan dari kalangan artis (dok foto: food.indozone.id)

Namun ada yang lain. Bisnis-bisnis beromzet kecil yang selama ini dianggap sebelah mata, malahan tetap eksis. 

Salah satu usaha yang diremehkan saat itu adalah rumah makan warung tegal atau biasa disingkst dengan nama warteg. 

Sosiolog Dr Ignas Kleden, MA. Phil pernah menyatakan bahwa Pemerintahan Indonesia mestinya memberi penghargaan khusus bagi warteg-warteg ini. 

Hal pertama, secara nyata Warteg tetap hidup selama krisis moneter.  Bahkan semakin menggeliat. 

Sementara restoran-restoran mewah berguguran, tutup. Banyak orang memutuskan untuk tidak ke restoran mewah. Sebabnya, daya beli menurun. 

Hal kedua, Warteg tetap mempertahankan para pekerjanya. Memang sih, jumlah pekerjanya tak seberapa. Namun secara akumulatif, jumlah pekerja Warteg cukup banyak.

Hal ketiga, Keluarga  para pengusaha Warteg tetap terbantu dengan usaha warung makannya. Mereka tetap membuka warungnya, mendapatkan keuntungan dari bisnis rumah makan ini, sekalipun mereka hanya mendapatkan sedikit keuntungan.

Warteg bertahan selama pandemi Covid-19 (dok foto: republika.co.id)
Warteg bertahan selama pandemi Covid-19 (dok foto: republika.co.id)

Lalu apa rahasia warung tegal inj tetap bertaham hidup selama krismon? Ada beberapa rahasia umum yang membuat warteg tetap survive.

1. Harga makanannya terjangkau. Semua warteg memasang tarif yang tidak begitu mahal. Masyarakat menengah ke bawah dapat memanfaatkan Warteg. 

Bisa langsung makan di warung. Kalau tidak, minta dibungkuskan. Pemilik atau pelayan akan dengan sigap membungkus makanan untuk pemesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun