Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Gemu Famire Maumere dan Jai Bajawa Go International

29 April 2023   07:18 Diperbarui: 29 April 2023   07:53 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (saat itu Panglima TNI) ikut menari Gemu Famire di Mabes TNI saat pemecahan Rekor MURI, 4-9-2018 (dok: cnnindonesia.com)


Mulanya, goyangan Gemu Famire mengikuti 'perintah' dari lagu. Para penari membuat lingkaran. Melakukan gerakan silang pada kaki, maju dan mundur. Saat penyanyi menyanyikan lirik "Putar ke kiri e, nona manis putar lah ke kiri, ke kiri, ke kiri, ke kiri manise' maka semua akan bergerak beriringan dalam lingkaran ke arah kiri. 

Sebaliknya, semua akan berbalik berputar ke kanan ketika terdengar nyanyian"sekarang kanan e, nona manis putar lah ke kanan, ke kanan, ke kanan, ke kanan dan ke kanan, ke kanan, ke kanan, manis e" maka semua akan berputar ke kanan lagi. 

Senam Gemu Famire dan Rekor MURI

Hingga kini, Goyang Gemo Famire Maumere telah mengalami banyak modifikasi. Para kreator membuat variasi-varias gerakan yang seragam dan indah. 

Selain dilakukan dalam bentuk senam di sekolah dan berbagai instansi, Gemu Famire juga mengalami modifikasi yang luar biasa. Dalam berbagai senam kreasi, termasuk kreasi di sangar-sanggar senam. Dipertandingkan pada momentum tertentu seperti ultah TNI, Bhayangkari, atau sekolah tertentu. Juga diperkenalkan pada acara-acara berlevel internasional.

Lingkungan TNI bahkan pernah mencatatkan rekor MURI dengan nomor 8611  kategori seni dan budaya pada tanggal 4 September 2018.  Jumlah peserta penarinya sebanyak 346.829 orang. Ditarikan secara massal dan serentak di 3 zona yang berbeda, dan puncaknya terjadi pada HUT TNI ke-73. 


Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (saat itu Panglima TNI) ikut menari Gemu Famire di Mabes TNI saat pemecahan Rekor MURI, 4-9-2018 (dok: cnnindonesia.com)
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (saat itu Panglima TNI) ikut menari Gemu Famire di Mabes TNI saat pemecahan Rekor MURI, 4-9-2018 (dok: cnnindonesia.com)

Gemu Famire, juga sering ditarikan oleh anggota-anggota TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB. Juga sering ditarikan secara massal di kedutaan-kedutaan besar Indonesia yang ada di luar negeri. 

Lagu dan iramanya yang gembira namun sederhana, membuat semua orang ingin ikut serta ketika melihat orang-orang menarikannya.  Mereka yang baru belajar, dijamin bisa menarikannya ketika melihat gerakan-gerakan teman yang sudah lincah. 

Hentakan Kaki dan Liukan Tangan dalam Tarian Jai

Gerakan dominan tarian Jai berada pada hentakan kaki dan liukan tangan.  Tarian ini berasal dari Bajawa, Kabupaten Ngada-Flores, NTT.

Tarian Jai' telah dimasukkan sebagai warisan tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Penetapan ini terjadi pada tanggal 26 Oktober 2021. Dengan demikian, Jai' menjadi warisan budaya tak benda Indonesia atau Intangible Cultural Heritage (ICH). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun