Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Warga Berburu Minyak Tanah di Polsek Kelapa Lima Kupang

26 November 2022   19:10 Diperbarui: 28 November 2022   12:05 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga tak sabar, hendak membuka paksa pintu (dok pribadi)

Kumparan.com (24/11/2022) merilis penyebab langkanya mitan di Kupang, seperti yang disampaikan oleh Muhammad Herdiansyah selaku Sales Branch Manager Pertaminan Rayon I NTT. Kuota mitan memang sedang dikurangi, mengikuti kebijakan BPH Migas. Penurunan dilakukan sebesar 2,02 persen yaitu 104.990 KL.

Di lain pihak, disinyalir ada permainan dibalik kelangkaan mitan di Kota Kupang. Kapolda NTT, Irjen Pol Johny Asadoma akan membentuk timsus untuk menyelusuri kelanggkaan mitan. Semoga cepat ditemukan, agar proses distribusi mitan ke pangkalan-pangkalan kembali normal.

Kelangkaan mitan juga tidak serta merta membuat warga untuk beralih menggunakan sumber energi lain. Seiikat kecil kayu bakar, harganya sudah Rp 5.000. Sementara, untuk berpindah menggunakan gas juga harus keluar modal terlebih dahulu untuk membeli tabung gas dan kompor gas.

Warga tak sabar, hendak membuka paksa pintu (dok pribadi)
Warga tak sabar, hendak membuka paksa pintu (dok pribadi)

Menggunakan listrik? Mana kuat ya, penduduk dipaksa untuk membeli pulsa pra bayar yang semakin mahal dan cepat habis. Pilihan saat ini, ya berburu mitan dari pangkalan ke pangkalan, mencari  strategi untuk antri berlam-jam untuk mendapatkan dua jeriken mitan dari operasi pasar yang dilakukan.

Langkanya Mitan Menambah Beban Hidup Rakyat

Langkanya mitan menjelang Natal dan Tahun Baru, membuat warga kota Kupang semakin panik. Sebab, barang-barang kebutuhan pokok sudah naik. Jika barang langka, pasti harga pun naik hingga mencekik leher. Demikian beberapa ibu berdiskusi di tengah antrian mitan di depan Polsek Kelapa Lima.

Belum lagi kebutuhan dasar lain. Beras, telur, daging ayam semuanya naik, Minyak goreng, ikan juga ikut-ikutan naik lagi. Beberapa penjual bahan pokok masih bertahan dengan harga lama, namun mengurangi ukurannya.

Ah, akhir tahun yang membuat orang was-was. Tentang harga komoditas yang cenderung menaik, namun sulit untuk turun lagi. Suka naik, namun lupa turun.

Sebagian besar warga yang  antri mitan memilih pulang dengan jeriken kosong hari ini(dok pribadi)
Sebagian besar warga yang  antri mitan memilih pulang dengan jeriken kosong hari ini(dok pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun