Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Aneka Produk Olahan Nira dan Buah Saboak

16 November 2022   04:31 Diperbarui: 21 November 2022   15:23 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buah lontar yang masih terdapat di pohonnya. Sumber: Pixabay/Soshe_Islam via Kompas.com

Artikel ini merupakan tulisan terakhir dari rangkaian pelaksanaan Projek Penguatan Profil  Pancasila ala TKK Canossa Kupang. Topik kegiatannya,  'Produk Lontar dan Kearifan Lokal NTT'.

Sebelum melanjutkan artikel sederhana ini, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada sahabat Kompasiana atas dukungan dan apresiasinya, terutama bagi tiga artikel terdahulu terkait pohon Lontar dan pemanfaatannya dalam kehidupan masyarakat NTT.

Juga ditujukan kepada para guru, suster, dan komite sekolah yang selalu melibatkan orang tua siswa dalam kegiatan-kegiatan tematiknya. Dengan demikian, kami sebagai orang tua pun dapat melihat dari dekat, sejauh mana perkembangan anak-anak kami di sekolah.

Artikel keempat ini akan lebih banyak menghabiskan kuota tentang pemanfaatan air nira dan buah Lontar alias Saboak oleh masyarakat NTT.

Salah satu penjual buah lontar yang ada di Jalan WR Supratman, Bentiring, Kota Bengkulu  | Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
Salah satu penjual buah lontar yang ada di Jalan WR Supratman, Bentiring, Kota Bengkulu  | Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com

Nira dan Produk Olahannya

Hampir semua kita tahu tentang apa itu nira. Tidak lain adalah air sadapan dari beberapa jenis pohon seperti enau, kelapa, gebang, dan saboak. Nira rasanya manis. Dinamakan tuak manis.

Namun nira juga cepat terfermentasi dan berubah rasa menjadi asam setelah disimpan beberapa jam. Bahkan bisa memabukkan. Sebagian orang, mencampurkan akar-akar dan kulit kayu tertentu untuk menambah kadar alkohol. Namanya laru, atau disebut Tuak Moru dalam bahasa Tetun, Belu

Kebanyakan penyadap nira di Kota Kupang dan daerah lain di NTT berasal dari Rotendao dan Sabu. Asal ada pohon Saboak, maka kemungkinan besar ada orang Rote dan Sabu. Mereka memang paling jago memanfaatkan dan mengolah Saboak menjadi produk-produk bernilai ekonomi.

Membawa nira lontar alias saboak untuk diproses menjadi sopi atau gula merah di pondok (dok foto: dians999.wordpress.com)
Membawa nira lontar alias saboak untuk diproses menjadi sopi atau gula merah di pondok (dok foto: dians999.wordpress.com)

Sopi

Sopi merupakan salah satu produk dari air nira, utamanya nira Saboak. Sopi mengandung alkohol, dan bisa memabukkan. Beberapa sebutan untuk sopi yaitu  tuak nakaf (dawan) atau sopi kepala, moke (Flores), dan sopi Kisar berasal dari Kisar, Maluku Barat Daya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun