Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Tamnos Kota Kupang: Dinikmati Warga, tapi Dibiarkan Merana

16 Februari 2022   08:39 Diperbarui: 17 Februari 2022   12:45 2381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gong perdamaian di Tamnos Kota Kupang. Berpagar kawat berduri demi menghindari aksi vandal pengunjung. Dok pribadi

Para tamu yang berkunjung ke Kota Kupang juga berkunjung ke sana, sekadar melihat dan berfoto di depan Gong Perdamaian Nusantara dan tempat lain sekitar Tamnos. Selain itu, deretan kantin di pinggir jalan bisa dijadikan sebagai tempat makan yang menyenangkan.

Lain dulu, lain sekarang. Seiring berlalunya waktu dan bergantinya tahun, kondisi Tamnos pun menjadi tak terurus. Padahal, baru 11 tahun. Beberapa kali berkunjung ke sana, membuat saya cukup hafal dengan kondisi tamnos yang sesungguhnya. 

Sama Sekali Tak Ada Petugas

Jangan berharap, bakal bertemu dengan petugas di sini. Entah kemana petugas kebersihan sekarang yang pada awal mulanya nampak membersihkan areal Tamnos. Ada satu-dua petugas parkir tetapi itu adalah petugas parkir dadakan. Uang parkir dikutip untuk diri sendiri.

Pengelolaan Tamnos ini ada pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Kupang. Tetapi nampaknya Dinas ini kewalahan untuk menjaga dan merawat Tamnos berserta aset-asetnya. Salah satu pemikiran saya, barangkali tak mampu membayar petugas kebersihan untuk ditempatkan di sini.

Fasilitas Rusak dan Tak Berfungsi

Cukup banyak aset yang dapat kita temukan di Tamnos. Sekilas kita bisa melihat berbagai fasilitas di sana. Yang paling besar dan menarik adalah Monumen Gong Perdamaian Nusantara. 

Fasilitas pendukungnya antara lain monumen buku, lapangan basket, toilet, bangku taman, mainan bagi anak-anak (prosotan, jungkat-jungkit, ayunan), bangku taman, gazebo, jogging track, bak sampah dan lampu taman.

Sebagai aset utama, Gong Perdamaian mendapatkan perlindungan yang lebih khusus. Di sekeliling Gong ini dipagar dengan kawat berduri. Artinya, tidak boleh ada yang mendekat. 

Bisa berfoto dari halaman depannya saja. Jika dibiarkan, maka pasti akan dirusak pula: dicoret, dipukul, dinaiki, dan beberapa tindakan merusak lainnya ala pengunjung nakal. 

Lapangan basket masih lumayan berfungsi dengan baik. Sayangnya, lantainya sudah mulai rusak. Sementara jogging track pun beberapa bagiannya rusak. Lampu hias sudah tidak berfungsi. Jika malam, maka suasananya sangat gelap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun