Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Riani Garden, "Geliat Petani Milenial di Tengah Pandemi Covid-19"

7 Februari 2022   10:59 Diperbarui: 7 Februari 2022   11:05 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun bunga Riani. Petani Milenial yang berjualan dengan memanfaatkan medsos: FB dan IG. Dok pribadi

Pandemi covid-19 membuat manusia untuk mengubah pola hidup mereka. Suka atau tidak suka, kita harus menyambutnya dan menempuh strategi baru agar kita tetap survive. Kreatif dan inovatif agar hidup dan penghidupan tetap berkesinambungan. Tak terkecuali, kelompok muda usia yang sering dijuluki dengan kaum minenial. 

Salah satu generasi milenial itu bernama Riani Nafanu. Riani, bukanlah siapa-siapa. Ia hanya seorang perempuan, masih berstatus mahasiswi.  Tinggalnya pun di pinggiran kota kecil. Tepatnya di Oelnitep. Oelnitep adalah salah satu kampung kecil berjarak 9 km dari Kota Kefamenanu, Kab TTU, NTT. Oleh Anak Kampung Situ alias Akamsi, Oelnitep dinamakan sebagai Jakis, jalur kilometer sembilan. 

Usaha berjualan tanaman hias sebenarnya telah dilakoni oleh Riani sebelum pandemi Covid-19. Modalnya pun tergolong sangat kecil. Tak lebih dari Rp 500.000,-. Sebab hampir semua bahan untuk konstruksi  diambil dari kebun orangtua sendiri. Pembuatan dan penataannya pun langsung dikerjakan sendiri.   

Riani memulai bisnis bunga hias saat banyak orang mencari aneka tanaman hias untuk dipajang di rumah. Trend ini menjalar hingga ke kota kecil Kefamenanu. Riani, dengan modal nekad, mulai merintis usahanya. Ia pun mencoba untuk memesan aneka tanaman hias yang lagi trend secara online lalu memasarkannya secara online pula dengan mengambil sedikit margin keuntungan. 

Hand phone ada. Facebook, instagram dan twitter ia miliki. 'Daripada menggunakan media sosial ini untuk kegiatan yang kurang bermanfaat, lebih baik saya gunakan untuk jualan", Riani berpendapat demikian. Gayung pun tersambut. Banyak ibu-ibu pun tertarik untuk mengorder aneka bunga hias melalui Riani. 

Kini Riani sudah memiliki banyak koleksi tanaman hias, baik yang dipesan secara online maupun yang dikembangkan melalui Riani Nursery. Pelanggannya pun bertambah banyak, meskipun hanya di sekitar Kabupaten TTU dan Belu. Selain bisa dipesan secara online, para pelanggan bisa datang langsung meilhat koleksi tanaman hias Riani. Setelah cocok harga, tanaman hias boleh dibawa pulang ke rumah. 

Kebun Riani  terlihat seperti taman, dipenuhi aneka bunga untuk dijual. Dok pribadi
Kebun Riani  terlihat seperti taman, dipenuhi aneka bunga untuk dijual. Dok pribadi

Pertanian Terpadu

Tak hanya tanaman hias. Produk sampingan yang diusahakan di kebun Riani antara lain pot bunga dari campuran handuk bekas dan semen, pot bunga plastik, juga pot bunga alam dari bambu. 

Selain tanaman bunga, Riani juga telah mengintegrasikan usaha ikan air tawar mesipun masih terbatas pada usaha ikan lele dan nila. Lebih lanjut, Riani mulai memasarkan produk pupuk kompos. Banyak bahan untuk membuat pupuk kompos di alam, tetapi banyak orang yang tidak punya kesempatan untuk mengerjakannya. Karena itu, Riani bisa menyediakannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun