Jadi jelas, jerawat bukan sekadar tanda "kurang bersih". Bahkan orang yang rajin merawat diri pun bisa tetap mengalami jerawat.
Dampak Stigma "Berjerawat = Jorok"
Masalah jerawat bukan hanya soal fisik, tapi juga mental. Stigma negatif bahwa jerawat adalah akibat malas menjaga kebersihan sering membuat penderita jerawat merasa rendah diri. Mereka bisa menjadi minder, menghindari pergaulan, bahkan mengalami stres atau depresi ringan karena penampilan mereka dinilai buruk.
Kata-kata seperti "kok mukanya nggak dijaga sih?" atau "ih jerawatan, pasti jorok" bisa sangat menyakitkan. Padahal kita tidak pernah tahu perjuangan orang tersebut dalam merawat kulitnya.
Mengubah Cara Pandang
Sudah saatnya kita berhenti menghubungkan jerawat dengan "jorok". Jerawat adalah kondisi kulit yang wajar, dan bisa dialami siapa saja. Alih-alih menghakimi, lebih baik kita memberi dukungan dan semangat. Karena pada akhirnya, kepercayaan diri seseorang jauh lebih penting daripada kondisi kulitnya.
Berjerawat tidak sama dengan jorok. Banyak faktor yang bisa menyebabkan jerawat, mulai dari hormon, gaya hidup, sampai genetik. Stigma negatif justru membuat orang yang berjerawat semakin tertekan. Mari kita ubah pola pikir: jerawat bukan aib, melainkan bagian dari perjalanan kulit yang normal. Yang penting adalah tetap menjaga kesehatan kulit sesuai kebutuhan, tanpa harus kehilangan rasa percaya diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI