Mohon tunggu...
Grace Mutiarasandy
Grace Mutiarasandy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello!

Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Trip

The Hidden Paradise of Borneo: Bercermin di Danau Labuan Cermin

7 Januari 2022   08:02 Diperbarui: 7 Januari 2022   08:05 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sore hari kami tiba di kecamatan Biduk-biduk disambut banyak sapi liar dan lautan yang indah. Sapi dibiarkan berkelana kesana kemari di Biduk, bahkan terkadang kami harus menunggu mereka menyebrang jalan supaya ga nabrak.  

Kami pun cek-in di penginapan yang harganya tidak sampai Rp. 300.000 permalam. Penginapan disini murah-murah karena modelan losmen dan belum ada hotel terkenal / instansi. Penginapan di biduk masih di urus oleh warga local sebagai mata pencaharian.

Kami melanjutkan makan malam ikan segar yang baru ditangkap.

"senang kah ke Biduk? Kalau di Biduk ikannya baru ditangkap baru dimasak. Mau tambah sambal kah?" tanya pemilik rumah makan

"senang kami bu... wah pantes rasanya beda. Ikan bakar nya aja tambah 1 bu sama buras," imbuh saya.

Pagi-pagi kami pun bangun dan bersiap-siap keliling pakai boot dan ke Danau Labuan Cermin. Pagi hari disambut angin sejuk dan nyiur yang melambai-lambai ditambah sekumpulan ibu-ibu yang merumpi di pedagang sayur depan losmen. Sungguh pemandangan healing kalau Bahasa jakselnya.

"Ehhh tadi udah isi air kah Pak, buk,mbak?" tanya ibu losmen dengan nada 'kah' khas orang Kalimantan

Kami menggeleng, "Isi dulu mbak pak, buk soalnya di Biduk listrik cuma nyala dari sore sampe pagi kalo siang gaada listrik... Oh iya ntar pulang mau dimasakin sotong kah? Suka kah?"

"Ohhh pln cuma setengah hari? Oke oke. Boleh Bu, sotong sambel ijo kayak tadi."

Kalau pergi ke Biduk saya sarankan mencharger segala benda elektronik pada malam hari dan selalu mengisi bak air karena pada siang sampai sore hari listrik padam. Dari dermaga kami naik speed dan berlayar selama kurang lebih 15 menit sudah sampai pada danau Labuan Cermin. 

Kami melintasi panorama pepohonan lebat dan laut jernih serta nyiur yang lihai melambai. Kami berlabuh pada dermaga kecil buatan dan mengagumi keindahan Labuan Cermin. Seperti  julukannya, saking jernih airnya kami bisa bercermin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun