Mohon tunggu...
Gracia Tambun
Gracia Tambun Mohon Tunggu... Full Time Blogger - +62

Currently studying Broadcast Communications. Badminton overdose.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tontowi/Liliyana Jawab Keraguan Publik

26 Agustus 2016   11:13 Diperbarui: 26 Agustus 2016   11:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dalam euforia yang sama, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil berdiri di podium tertinggi dalam pesta olahraga paling bergengsi di dunia, Olimpiade. Owi dan Butet seakan menjawab berbagai keraguan publik akhir-akhir ini terhadap mereka. Bagaimana tidak, performa yang terus menurun serta komunikasi antar keduanya yang bermasalah sama sekali tak membuahkan banyak hasil prestasi bagi mereka setahun terakhir ini. Menjadi juara di Malaysia pun belum cukup untuk menjawab berbagai keraguan tersebut.

Dikirim ke Olimpiade Rio de Janeiro justru membuat semangat keduanya berkobar. Menelan banyak porsi latihan, memperbaiki komunikasi antar keduanya serta belajar untuk percaya satu sama lain dalam lapangan. Selain itu, motivasi dalam diri Owi maupun Butet juga terus diberikan.

Hasilnya?

OwiButet melengang mulus ke perempat final dan keluar sebagai juara grup setelah selalu berhasil mengalahkan lawan-lawan 1 grupnya, seperti Bodin Issara/Amitrapai, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, serta Middleton/Choo. Sayang, draw perempat final justru mempertemukan OwiButet dengan rekan 1 negara, Praveen Jordan/Debby Susanto, dan OwiButet pun memenangkannya.

Keraguan publik muncul kembali, setelah mengetahui bahwa lawan OwiButet di semifinal adalah ganda campuran nomor 1 dunia dari Tiongkok sekaligus peraih medal emas Olimpiade London 2012, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Lagi-lagi, OwiButet dapat menjawab keraguan itu, mereka mengalahkan Zhang/Zhao straight set dan melaju ke babak final.

Babak final yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2016 seharusnya membuat Owi maupun Butet lebih semangat untuk menyabet gelar juara, dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Rio de Janeiro. OwiButet kembali berhadapan dengan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Sempat kejar-mengejar angka, pengembalian Goh Liu Ying yang menyangkut di net pun mengakhiri babak final dan Owi Butet -yang adalah Indonesia- keluar sebagai juara Olimpiade cabang olahraga bulutangkis sektor ganda campuran. Kemenangan mereka tercatat pada tanggal 17 Agustus 2016 pukul 23:57 WIB, Indonesia Raya berkumandang di Rio.

Kado yang sangat manis untuk Indonesia disaat sedang merayakan hari Kemerdekaan yang ke-71, ini adalah kali ke-2 bagi Liliyana Natsir mempersembahkan hadiah medali untuk Indonesia tepat pada 17 Agustus setelah sebelumnya, Liliyana yang lebih dahulu berpasangan dengan Nova Widianto mempersembahkan medali perak di Olimpiade Beijing 2008. 

Fakta unik lainnya, dalam pertandingan babak final, tercatat 17x pergantian shuttle cock, 8 tahun Indonesia menanti gelar kembalinya tradisi emas bulutangkis di Olimpiade (setelah terputus pada Olimpiade London 2012), serta pertandingan babak final tersebut memakan waktu selama 45 menit.

Selamat untuk Owi dan Butet, terimakasih atas perjuangannya, usahanya, kerja kerasnya serta hadiah medali emasnya, hadiah terindah untuk kami tahun ini, untuk Indonesia. Bangga!

Maju terus bulutangkis Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun