Mohon tunggu...
Oris Goti
Oris Goti Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Kampung Asal Watujaji, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Menyukai jurnalistik, fotografi, pariwisata, budaya olahraga dan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ratapan Mawar di Hari Sumpah Pemuda, Berbagi Cerita Pilu Generasi Muda Pilu dari Kota Ende

7 November 2021   11:50 Diperbarui: 7 November 2021   11:54 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Baru saja selesai meliput Apel memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 93 di Halaman Kantor Bupati Ende.

Terekam kalimat penting Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali yang dibacakan oleh Bupati Ende Djafar Achmad.

"Ada 64,50 juta pemuda Indonesia atau seperempat dari populasi penduduk Indonesia menjadi harapan besar kemajuan bangsa yang sudah di depan mata," begitu bunyi.

Saya dan teman - teman kembali kumpul di kedai Mama Wulan, persis di samping Gedung DRPD Kabupaten Ende.

Sambil menunggu hidangan makan siang, saya mengutak - atik handphone, melihat media sosial dan berita. Semarak Hari Sumpah Pemuda cukup terasa.

Tiba - tiba salah satu teman, memberitahu ada info kasus pencabulan di salah satu kelurahan di Kota Ende. Kami bergegas ke sana. Lupakan hidangan makan siang.

Di sana di rumah sederhana itu, ada Mawar (bukan nama sebenarnya, pelajar) sedang meratapi nasibnya. Ia telah dinodai oleh IS  seorang pria 53 tahun yang sudah beristri.

Matanya berkaca - kaca. Terlalu berat beban yang ia harus pikul diusianya yang baru 16 tahun. Mawar sesekali mengusap air mata dengan jilbabnya.

Sang ibu yang duduk di samping, juga tak mampu berkata - kata. Ia berusaha tetap tegar, meski tak ada lagi sosok suami yang biasa menguatkannya tatkala susah.

Beruntung masih ada paman Mawar, yang mendampingi Mawar dan Ibu. Jerit hati Mawar dan Ibunya diuraikan paman.

Meski geram, paman berusaha tenang, berkisah di depan awak media. Yah, dia tak menyangka IS tega menodai Mawar, anak yatim yang seharusnya mendapat perlindungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun