Mohon tunggu...
Gordi SX
Gordi SX Mohon Tunggu... Freelancer - Pellegrinaggio

Alumnus STF Driyarkara Jakarta 2012. The Pilgrim, La vita è bella. Menulis untuk berbagi. Lainnya: http://www.kompasiana.com/15021987

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Reaksi Muslim Eropa atas Pembunuhan Pastor di Perancis

1 Agustus 2016   23:51 Diperbarui: 2 Agustus 2016   08:56 2960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pastor dan umat Muslim di salah satu gereja Katolik di Italia, FOTO: gazzettadiparma.it

Benar saja. Umat Muslim memang hadir di gereja Katolik pada Minggu ini. Banyak gereja di Prancis dan Italia menerima umat Muslim bahkan dalam perayaan ekaristi pun. Sontak seperti ada penampakan baru. Di depan altar, ada Pastor yang memimpin ekaristi dan di sampingnya ada Imam dari kalangan Muslim.

Aksi ini memang bukan sekadar asal buat. Umat Muslim di Prancis khususnya di dekat kota Rouen, tempat Pastor Jacques berkarya, mengenal baik Pastor Jacques. Pastor yang merayakan 50 tahun imamatnya pada 2008 yang lalu dikenal sebagai figur yang tenang dan damai. Dia juga menyapa semua umat termasuk umat Muslim yang ada di sekitar gerejanya. Dari sinilah lahir relasi yang baik antara Pastor Jacques dengan umat Muslim.

Baru kali ini ada aksi solidaritas seperti ini. Betul-betul menjadi aksi yang baik bagi relasi antara umat beragama selanjutnya. Rasa solidaritas ini kiranya muncul pertama-tama di Gereja Katolik di Rouen. Gereja Paroki Saint-Etienne-du-Rouvray, tempat Pastor Jacques berkarya merupakan bagian dari Keuskupan Rouen.Di gereja Katedral kesukupan ini diperkirakan hadir 2.000 umat Katolik beserta 100 umat Islam.

Mereka disambut oleh Mgr Lebrun, Uskup dari Keuskupan Rouen. Dalam sambutannya dia mengajak umat Katolik yang hadir untuk menyambut dengan sukacita para sahabat Muslim yang datang ke gereja.

“Saya atas nama umat Katolik mengucapkan terima kasih kepada kalian. Kalian menolak aksi kekerasan yang berujung pada kematian atas nama Allah. Kami juga mendengar dari kalian bahwa, aksi ini bukanlah aksi seorang yang menganut agama Islam,” demikian sambutan Uskup Lebrun.

Selain sambutan itu, umat Muslim yang hadir juga menyerukan slogan yakni cinta untuk semua dan benci untuk tak seorang pun. Sungguh slogan yang bagus dan akan lebih bagus jika berhasil diterapkan.


Bagaimana dengan Italia?

Di Italia, umat Muslim juga merespons permintaan komunitas Islam di Prancis. Di kota Parma, beberapa orang Muslim hadir dalam perayaan misa hari Minggu di gereja Katedral kota Parma. Dalam gereja yang megah itu, Ketua Komunitas Islam di ParmaAmin Attarki menyampaikan maksud kedatangan mereka di hadapan umat Katolik yang hadir.

Mereka datang bukan saja untuk saling kenal tetapi juga untuk membuat aksi solidaritas dan persaudaraan. Amin mengatakan, kami datang supaya kita saling kenal. Lebih dari situ, kami juga hadir bersama kalian dan turut dalam kesedihan yang disebabkan oleh peristiwa yang baru saja terjadi di Prancis.

Di Gereja Katedral kota Parma, pastor dan seorang utusan dari komunitas Muslim di Parma, FOTO: gazzettadiprama.it
Di Gereja Katedral kota Parma, pastor dan seorang utusan dari komunitas Muslim di Parma, FOTO: gazzettadiprama.it
Amin juga mengecam tindakan di Prancis itu. Bagi Amin, menghormati tempat ibadah sama dengan menghormati manusia yang menganggap tempat ibadah itu sebagai tempat yang sakral. Maka dalam keterangannya, dia  menambahkan dengan kalimat yang amat indah, tidak respek terhadap tempat ibadah sama dengan tidak menghormati kemanusiaan.

Umat Muslim yang datang ke gereja bukan saja di Parma. Mereka juga datang ke gereja di beberapa kota lainnya di seluruh Italia seperti di Roma, Milan, Palermo, Napoli, Novara, dan sebagainya. Total seluruh umat Islam di Italia yang berperan dalam aksi ini berkisar 15.000 orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun