Mohon tunggu...
Muhamad Hadinoor Gorbachev
Muhamad Hadinoor Gorbachev Mohon Tunggu... -

Lebih baik terasingkan dan hidup melawan kemunafikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lumba-lumba Teluk Kiluan Redakan Konflik Lampung

1 November 2012   02:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:08 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang sangka di tengah permasalahan konflik Lampung, ada pesona alam yang menarik yang wajib kita kunjungi. Tepatnya Objek wisata yang terletak di Lampung Selatan yaitu Teluk Kiluan, Lampung yang terkenal selain objek wisata kuliner dan kaya akan pertanian seperti, kopi, cokelat dan pisang. Ternyata Lampung memiliki gudangnya satwa laut seperti lumba-lumba. Lumba-lumba yang merupakan hewan sahabat manusia ini jarang sekali kita temukan secara berkelompok di laut lepas.

Nah, ternyata objek wisata laut di Teluk Kiluan yang merupakan habitat lumba-lumba terbesar di Asia Tenggara ini loh. Berawal dari kesukaan saya jalan-jalan menikmati alam Indonesia berinisiatif untuk berwisata ke daerah yang ternyata bisa melihat lumba-lumba secara langsung di laut lepas dengan tarian yang memukau. Yuk kita lihat hasil potret saya ketika berwisata disana.

[caption id="attachment_221040" align="aligncenter" width="614" caption="Teluk Kiluan: First (Dok:Hadinoor Gorbachev)"][/caption]

Nah, ini dia poto yang saya sempat ambil di Teluk Kiluan, sungguh luar biasa pengalaman yang saya alami berwisata ini tempat ini. Bisa lihat secara langsung lumba-lumba yang sedang menari di laut lepas. Mereka coba menghibur saya di saat saya tengah gundah ceritanya seperti ini. Lalu poto lain saya abadikan juga sebagai hasil potret objek wisata saya di sana.

[caption id="attachment_221041" align="aligncenter" width="614" caption="Teluk Kiluan: First (Dok: Hadinoor Gorbachev)"]

13517374301683512951
13517374301683512951
[/caption]

Lumba-lumba ini yang saya takjubkan, layaknya ikan yang bisa terbang saya terpikir bagaimana klo saya buat sebuah game seperti Angry Bird dengan tema gamenya Angry Dolphin disaat Lampung sedang mengalami konflik sedangkan alam pun damai dan berusaha menghibur kita semua. Lanjut hasil potret berikutnya.

[caption id="attachment_221042" align="aligncenter" width="614" caption="Teluk Kiluan: First (Dok: Hadinoor Gorbachev)"]

13517377441059528133
13517377441059528133
[/caption]

Lumba-lumba ini dia juga membuat saya gak galau lagi di tengah kejenuhan hidup di Ibu Kota. Saya sangat beruntung sekian banyak kapal nelayan kurang lebih sekitar 15 Kapal nelayan saya lah yang bisa melihat secara dekat dan bisa bermain dengan mereka. Ciyusss.. miapah? Saya cuma bisa berkata WOW ketika mereka mengeliling di perahu nelayan saya dan bermain serta menari-nari di perahu. Mereka pun ternyata tahu ya disaat hati saya lagi galau. ^.^* dan terakhir saya abadikan lagi lumba-lumba yang menari tersebut.

[caption id="attachment_221044" align="aligncenter" width="614" caption="Teluk Kiluan : First (Dok: Hadinoor Gorbachev)"]

13517381141265860915
13517381141265860915
[/caption]

Klo lumba-lumba yang satu ini, saya rasa dia kecapean bermain dengan saya. Toh dia lompatnya kurang tinggi maklum saya suruh lompat terus-menerus dengan gaya berbeda yaitu gaya lompat kebelakang yang ada lompatan mereka kurang berhasil. Tapi saya sangat terhibur, saya berharap bisa bertemu dengan mereka kembali. Kalau bisa saya ajak mereka ke Ibu Kota untuk hibur saya selalu. Terima Kasih Dolphino semoga kalian menjadi objek wisata yang terus menarik perhatian untuk kami. Jangan lelah teruslah hidup dengan berdampingan dengan kami membawa kedamaian.

HIBURLAH UNTUK LAMPUNG DI TENGAH KONFLIK INI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun