Mohon tunggu...
Gokhan
Gokhan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis adalah cara terbaik untuk berbagi dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menempuh Kemandirian, Pesan untuk Anak Rantau

20 Juli 2018   18:54 Diperbarui: 20 Juli 2018   19:09 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mandiri disini bukan berarti berlepas diri sepenuhnya dari orang tua. Dengan alasan mau mandiri, lantas tidak pernah memberi kabar, tidak pernah bercerita, bahkan yang parah tidak pernah menghubungi orang tua kecuali cuma butuh duit. Dengan tegas aku bilang TIDAK, itu bukan mandiri. 

Kita mandiri pada hakikatnya sebatas melakukan pekerjaan dan aktifitas. Tapi soal rindu orang tua, perlu segera disampaikan. Kasih kabar ke orang tua, telpon mereka. Ingat yang rindu bukan hanya pribadi kita, tapi pribadi orang tua pun rindu dengan anak nya. 

Jangan gabungkan rindu dengan mandiri. Rindu tidak bisa berdiri sendiri dan mengampiri orang yang dirindu, maka dari itu jangan diabaikan tapi segera sampaikan. Selagi masih bisa menghubungi orang tua. Kita tidak tau kapan Ajal akan menjemput orang yang kita sayangi.

Harapan yang pernah kutulis dalam secarik kertas adalah membahagiakan orang tua. Kita sadari bahwa semua orang menginginkan hal tersebut. Membahagikan orang tua bukan hanya sekedar materi, tapi juga berhubungan dengan rindu. mengobati rasa rindu di hati orang tua juga termasuk membahagiakan mereka. 

Lebih lebih, jika kita sering bercerita dan meminta nasihat kepada orang tua. Walaupun saya belum berkeluarga, saya yakin setiap keluarga mendambakan hubungan harmonis, untuk itu perlu adanya komunikasi. Komunikasi harus dijalin walaupun cuma via telpon atau vidcall.

Kita sudahi bahas rindu, kita kembali pada hakikat kemandirian. yang pertama tadi kemandirian tidak berlaku pada Rindu. Kemudian Kemandirian disini juga perlu dipahami sebagai usaha secara fisik hidup sendiri, tapi tidak menutup diri untuk bergaul dengan teman teman dilingkungan sekitar. Hal penting yang dilakukan anak rantau untuk mandiri adalah berbaur dan mencari teman. Nah letak mandiri nya dimana? disinilah letaknya. 

Dimana kalian harus berteman dengan semua orang, tetapi mencari dan memilih sendiri orang orang yang akhlaknya baik untuk dijadikan sahabat . Ditanah rantau tidak akan ada yang mengingatkanmu jika berbuat salah, dan tidak ada yang mengajakmu berbuat baik selain sahabat.

Kemudian yang terakhir, Kemandirian berhubungan dengan materi (uang).Bagi anak kuliah, Uang yang dititipkan orang tua ke kita, itu yang pertama adalah untuk makan, kemudian untuk Biaya Operasional Kuliah (Hal ini berarti uang untuk beli Buku, Buat Tugas, bayar UKT,dll. 

Jangan lupa  untuk menabung agar kelak di masa depan memiliki tabungan. Pergunakan uang dengan bijak, jangan sampai perjuangan orang tua nun jauh disana, tidak sebanding dengan perjuangan kita di tanah rantau harus menerima kekecewaan karena anak nya tidak bisa fokus kuliah karena selalu minta uang lebih.

Fokus, Berusaha dan Berdo'a , Wujudkan mimpi mu melalui KEMANDIRIAN.

"Waktunya keluar dari zona nyaman dan berkarya untuk negeri"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun