Mohon tunggu...
Bambang Subianto
Bambang Subianto Mohon Tunggu...

Alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen (hobby menulis feature dan essay) kini menjadi Perencana dan evaluasi program di Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The Power of Focus

14 Januari 2012   03:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:55 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

The Power of Focus

Sinar mentari yang menyebar, mampumembawa kehangatan ke seluruh alam.

Tapi tidak bisa membakar selembar daun kering.

Namun coba lihat bila sinar mentari yang melewati cermin cekung terfokus pada satu titik. Dia bisa membakar selembar daun kering.

Perumpamaan itu sama dengan potensi manusia. Manusia memiliki berbagai keinginan yang membuatnya tidak bisa fokus pada satu bidang tertentu. Padahal dengan kekuatan fokus itu manusia bisa menjadi ahli dalam satu bidang, membuatnya bisa menjadi trend maker not only follower.

Fokus di bidang tertentu, membuatnya bisa memimpin orang lain di bidang yang menjadi keahliannya. Sehingga ketika dia dihadapkan pada sebuah permasalahan yang memerlukan solusi lintas keilmuwan, dia sudah memiliki dasar pola pikir yang kuat. Dalam konteks ini, ahli di bidang lain sifatnya sebagai pelengkap atau untuk memberikan sudut pandang yang berbeda.

Dengan demikian, argumen dan idenya akan suatu hal tidak mudah terombang ambing karena perbedaan sudut pandang. Tapi dia bisa memilah dan memilih perbedaan sudut pandang tersebut untuk menyempurnakan pendapat pribadinya.

Itulah kekuatan fokus.

Fokuslah pada hal tertentu. Pada bidang yang seakan orang lain menganggapnya remeh sekalipun.

Untuk memulai hal-hal yang besar, kekuatan pertama yang harus dimiliki adalah fokus pada hal-hal kecil. Untuk menamatkan membaca 30 juz Alquran, hal pertama adalah memulai dengan membaca satu huruf, terangkai dalam kata, kalimat, surat, juz 1 sampai akhirnya sampai juz 30. Untuk menaiki tangga yang paling tinggi, langkah pertama adalah menapaki satu tangga yang paling bawah.

Itulah fokus.

Fokuskan semua keinginan dan potensimu dari sekarang.

What u want???

Pastikan keinginanmu itu adalah suatu hal yang fokus

Sertai fokus dengan Big View

Fokus pada satu bidang tertentu, pada potensi unggulan yang dimiliki adalah hal penting. Yang lebih penting lagi adalah big view atau gambaran besar mau dibawa kemana fokus Anda. Disarankan untuk tidak memakai kaca mata kuda yang hanya melihat lurus ke depan. Tapi tidak tahu kalau di sekelilingnya bahaya mengancam.

Artinya, fokus boleh, tapi lihat perkembangan dunia ini. Jangan sampai kita mati kutu karena tidak tahu perkembangan dunia. Terjebak dalam rutinitas yang itu-itu saja. Akhirnya keahlian yang kita miliki tidak berdayaguna, tidak memiliki pengungkit yang bisa medobrak kebekuan di masyarakat. Sehingga keberadaan kita seperti perhiasan yang tergeletak di gudang rumah. Tidak ada orang yang menyentuhnya walau bernilaijutaan rupiah.

Komunikasikan Fokus Anda

Segera komunikasikan fokus anda. Siapa tahu ada orang yang tepat yang bisa membantu anda mencapai fokus itu. Atau kalau anda sudah menjadi ahli di bidang yang menjadi fokus anda, barangkali ada orang lain yang mengetahui dan membutuhkan jasa anda. Anda akan semakin cepat berkembang. Bersiap-siaplah untuk go public.

Fokus yang telah anda bangun dengan susah payah telah memberikan buahnya. Selamat memanen buah hasil fokus anda.

Pastikan anda tidak lupa untuk menginvestasikan sebagian harta yang anda punya dengan pengetahuan dan keterampilan baru yang akan semakin meningkatkan kompetensi anda. Karena memang long life education. Pendidikan itu berlaku seumur hidup. Dan pastikan juga anda menyisihkan sebagian dari rizqi yang anda terima untuk sedekah membantu sesama. Sebagai bentuk rasa syukur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun