Selain itu toilet-nya pun canggih yang dilengkapi dengan 'bidet' yang bisa diatur penyemprotannya dan juga terdapat air panas dan dingin. Tissue bekas pakai dapat dibuang ke dalam toilet sehingga tidak ada sampah bekas tissue di toilet. Tidak ada bau pesing atau lantai toilet yang becek/basah.
Tissue yang digunakan pun tipis sehingga mudah hancur jika menyatu dengan air. Tissue untuk mengeringkan tangan juga tidak disediakan, jadi kita dapat menggunakan 'blower' jika ingin mengeringkan tangan kita.Â
Ketika menunggu penumpang lain kembali ke bus saya sempat melihat dua sepeda motor diparkir di kota kecil tempat kami berhenti. Terus terang jarang sekali saya melihat motor di negara produsen motor terkenal ini. Sempat heran juga, sangat berbeda dengan negara kita atau Vietnam yang banyak sekali terdapat sepeda motor.Â
Kami tiba di Takayama sekitar jam satu siang. Hotel kami terletak sangat dekat dengan Takayama bus station dan hanya 3 menit berjalan kaki. Mengingat waktu 'check in' di kebanyakan hotel di Jepang adalah jam 3, maka kami menitipkan kopor-kopor kami di hotel dan mulai menjelajahi kota. Pertama-tama kami harus mencari makan dulu karena sudah saatnya makan siang. Namun, petugas hotel mengatakan banyak restoran yang sudah tutup karena waktu makan siang hanya sampai jam 2 siang. Kami diberitahu bahwa di dekat hotel ada restoran ramen terkenal di kota itu, tetapi kami tidak dapat menemukannya. Kami pun berjalan menyusuri pertokoan yang kebanyakan tutup pada jam tersebut. Akhirnya kami menemukan sebuah restoran yang terletak di ujung jalan di dekat sebuah sungai dan jembatan. Kami pun memasuki restoran itu dan memesan makanan yang tersedia. Ramen dan gyoza yang saya pesan rasanya enak sekali. Pelayan yang bisa berbahasa Inggris patah-patah pun ramah. Interior restorannya juga unik.