Mohon tunggu...
Genoveva Tersiandini
Genoveva Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - penggemar wisata dan kuliner

Pensiunan pengajar di sebuah sekolah internasional.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wae Rebo: Terwujud Sudah Impian untuk Mengunjunginya

21 Desember 2022   22:52 Diperbarui: 22 Desember 2022   09:53 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di sepanjang jalan menuju Lembor (dokpri)

Ketika di kamar mandi untuk menggosok gigi, mata ini dengan awas mengamati setiap sudut dinding. Untungnya tidak ada lintah yang sedang bermain-main di situ. Kembali ke ruangan, saya kembali memeriksa celana, baju dan juga kasur untuk memastikan tidak ada lintah yang mengikuti.

Saya bangun cukup pagi karena suara-suara dan bau asap yang berasal dari dapur cukup mengganggu. Saya pun segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Pagi itu di luar masih sepi, semua masih tidur karena gerimis masih mengguyur dari semalam dan udaranya pun sejuk, nikmat untuk meneruskan tidur. Namun, saya justru ingin melihat-lihat di luar. Saya pun segera berjalan ke luar untuk melihat-lihat pemandangan yang unik di desa tersebut. 

Saya hanya melihat tiga orang di sana, mereka sibuk berfoto dan ada yang menerbangkan drone. Karena masih sepi, kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk mengabadikan pemandangan yang ada di hadapan saya. Sebuah kemewahan karena bisa mengambil foto tanpa terganggu oleh kehadiran pengunjung lain di situ. Ketika jam sudah menunjukkan pukul tujuh, saya pun kembali ke tempat kami menginap. Rupanya sarapan sudah disiapkan dan kami segera menyantap makanan yang tersedia.

Foto dulu mumpung masih sepi (dokpri)
Foto dulu mumpung masih sepi (dokpri)

Foto dulu sebelum turun bukit (dokpri)
Foto dulu sebelum turun bukit (dokpri)

Setelah sarapan, teman saya mengajak saya untuk keluar. Di luar sudah ada beberapa orang yang berfoto-foto. Kami pun ikut mengambil beberapa foto bersama dengan pengunjung yang lain. Semakin lama semakin banyak pengunjung yang berada di lapangan . Ada yang sudah membawa barang-barang mereka karena mereka langsung akan turun dan melanjutkan perjalanan ke tempat yang lain. Saya sempat berbincang dengan beberapa pengunjung, dan ternyata ada dua pasang pengantin baru yang sedang berbulan madu di situ. Wow ...


Cukup lama kami berada di lapangan. Di depan beberapa rumah ada yang berjualan kaus Wae Rebo dan kain tenun. Saya ikut membantu bapak yang sedang mempersiapkan barang jualannya. Kami juga sempat berfoto dengan tetua adat dan kakaknya yang kebetulan sedang ada di depan rumahnya. Saat sedang berfoto-foto, di sebelah rumah tetua adat ada seorang mama yang memerhatikan kami. Kami langsung minta izin untuk masuk ke dalam rumahnya. Rupanya mama tersebut memiliki nama depan yang sama dengan saya. Begitu tahu bahwa nama kami sama, saya langsung dirangkul dan dipeluk-peluk.

Bersama opa tetua adat (dokpri)
Bersama opa tetua adat (dokpri)

Berfoto bersama Oma (dokpri)
Berfoto bersama Oma (dokpri)

Menyiapkan barang dagangan (dokpri)
Menyiapkan barang dagangan (dokpri)

Nama depan kami sama lho ... (dokpri)
Nama depan kami sama lho ... (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun