Mohon tunggu...
Genoveva Tersiandini
Genoveva Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - penggemar wisata dan kuliner

Pensiunan pengajar di sebuah sekolah internasional.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengejar Matahari Terbenam di Telomoyo

30 Maret 2021   16:00 Diperbarui: 31 Maret 2021   08:18 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bulan Oktober 2019 saat kepenatan dan kejenuhan bekerja menyerang, muncul ide untuk sekedar melepas lelah dengan melakukan perjalanan singkat ke suatu tempat. Berdua bersama seorang teman, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Jawa Tengah. Tujuan kami adalah Magelang. Hmmm ... ke Magelang ke mana ya? Akhirnya diputuskan untuk pergi ke Telomoyo dan Andong serta beberapa tempat yang menarik di sana.

Kebetulan sekali saya sedang libur sekolah, jadi saya bisa pergi lebih awal. Jadi saya berangkat Kamis pagi dan menginap semalam di Yogyakarta, sementara teman saya menyusul pada hari Jumat paginya. Kami bertemu di hotel tempat saya menginap. Setelah sarapan, kami kemudian pergi naik mobil yang sudah kami sewa. 

Awalnya kami akan langsung pergi ke Telomoyo, tapi pemandu yang membawa kami menyarankan agar kami pergi ke tempat lain dulu sebelum ke Telomoyo. Alasannya, Telomoyo bagus pada sore hari karena bisa melihat matahari terbenam. Jadi kami pun memutuskan untuk mengunjungi beberapa tempat dahulu.

Perjalanan dari Yogyakarta menuju Magelang cukup menarik karena kami melewati jalan kecil dan desa-desa. Pemandangannya juga cukup menarik. Banyak tanaman Salak di kiri kanan jalan. Perjalanan terasa agak lama, tapi kami menikmati perjalanan tersebut. Akhirnya kami sampai di Ketep Pass. Kami pun memutuskan untuk berhenti di warung kecil setelah melewati Ketep Pass. Pemandangan yang disuguhkan sangat indah. 

Merbabu dan Merapi menantang di hadapan kami seolah memanggil-manggil agar kami menapakkan kaki di sana. Sambil menikmati sejuknya udara pegunungan dengan minum teh hangat dan jagung bakar, kami tak henti-hentinya menatap kedua gunung tersebut. Setelah puas beristirahat di warung tersebut, kami pun meneruskan perjalanan. 

Tidak berapa lama, sampailah kami di sebuah tempat. Ternyata itu adalah tempat parkir untuk menuju air terjun. Karena bukan hari libur, tempat itu sangat sepi. Pengunjung air terjun tersebut hanya kami berdua. Kami berjalan menuju air terjun. Jalannya  mulus, namun curam. 

Kami sudah tahu bahwa jalan tersebut akan menjadi tantangan ketika kami kembali ke tempat parkir nantinya. Tapi itu tidak melunturkan niat kami untuk pergi ke air terjun yang jaraknya cukup dekat dari tempat parkir.

Sesampai di bawah, kami masih harus melewati bebatuan besar dan kecil untuk akhirnya sampai di air terjun Kedung Kayang. Airnya cukup deras dan dingin. Segera kami bermain-main air di situ. 

Tentu saja tidak lupa cekrek sana cekrek sini. Kami berpose dengan berbagai gaya. Ternyata di situ ada dua pengunjung lain dan kami saling membantu mengambil gambar tentu saja. 

Setelah puas bermain air dan menikmati keindahan Kedung Kayang, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Seperti yang sudah dibayangkan sebelumnya, perjalanan menuju tempat parkir sangat menguras tenaga. Keringat yang tadi sudah kering, mengucur kembali.

Tujuan kami selanjutnya adalah ke Kragilan, hutan cemara. Udara di tempat itu sejuk dan namanya juga hutan cemara, tentu saja penuh dengan deretan pohon cemara. Lumayan indah. Berbaring di hammock sambil mendengarkan nyanyian cemara sangat mengasyikkan. Tenang sekali rasanya. Kami tidak terlalu lama di sana karena kami harus mencari tempat penginapan sebelum akhirnya ke Telomoyo.

Kami mendapatkan penginapan di Kopeng. Saat tiba di sana, penjaga penginapan memberitahukan bahwa baru saja terjadi kebakaran di Telomoyo, jadi kemungkinan besar kami tidak diizinkan naik ke puncak Telomoyo. Namun, kami tetap ke sana dan ternyata kami diperbolehkan ke atas. Kami pun menyewa dua buah motor dan segera meluncur ke puncak Telomoyo. 

Pemandangan sepanjang perjalanan sebenarnya indah, sayang saat itu agak berkabut sehingga pemandangan kami agak terhalang. Selain itu masih ada asap sisa kebakaran hutan. Akhirnya, sampailah kami ke puncak. 

Di perjalanan kami melihat beberapa mobil pemadam kebakaran beserta petugasnya dan juga polisi masih ada di sana. Rupanya masih ada api yang belum berhasil dipadamkan. Jalan menuju puncak tertutup mobil-mobil pemadam tersebut, jadi saya turun dari motor dan berjalan menuju puncak. 

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Di puncak Telomoyo, pemandangannya biasa saja. Tidak spektakuler seperti yang saya bayangkan. Namun, jika tidak berkabut, saya yakin pasti pemandangan di dekat puncak indah sekali. Yah sayang, kesempatan untuk melihat matahari terbenam dari situ tidak terlaksana, tapi saya tetap bersyukur dapat mencapai puncak Telomoyo.

gmt/30/03/2021

foto: milik pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun