Mohon tunggu...
GmnI IS UNP
GmnI IS UNP Mohon Tunggu... Buruh - Platfrom perjuangan

Kumpulan tulisan Kader GmnI Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perjalanan Pendidikan Nasional

28 Januari 2024   22:40 Diperbarui: 28 Januari 2024   22:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

oleh : Kholifaturahma

Perjalanan Pendidikan Nasional

Seperti yang kita tahu bahwa Ki Hadjar Dewantara merupakan Tokoh Pendidikan Indonesia. Beliau juga pernah mengabdi menjadi menteri pendidikan nasional. Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat, hal ini tentu membuat seseorang akan tergiur dengan perkembangan itu. Namun teknologi tersebut bukan lagi dapat membantu manusia, melainkan menguasai manusia. Dengan itu membuat manusia menjadi bersifat individualis, mereka hanya semakin asyik dengan teknologinya dan seringkali melupakan kesejahteraan dirinya. Oleh sebab itu sebaiknya sistem pendidikan yang ada diperbarui. Indonesia setelah lama merdeka nampaknya baru sekarang menemukan kemerdekaannya dalam hal pendidikan, kemerdekaan Indonesia dulu rupanya hanya kemerdekaan politik, padahal Ki Hajar Dewantara telah mengingatkan bahwa kemerdekaan bukan hanya kemerdekaan politik. Namun sejatinya memang beberapa tahun lalu pendidikan telah merdeka tapi tidak sepenuhnya. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran yang mengkotak kecilkan hanya pada guru saja, sementara siswa tidak aktif dalam pembelajaran yang diperuntukkan untuknya sendiri, seperti yang disampaikan pendidikan yang mendasarkan kebudayaan nasional dapat menghindarkan dari kebodohan.
Pendidikan yang ada pada masa kolonial tidak mencerdaskan, melainkan mendidik manusia untuk tergantung pada nasib dan bersikap pasif (Zuriatin dkk, 2021). namun sekarang nampaknya sudah mengalami perubahan kearah lebih baik, pendidikan tak hanya berpusat pada guru saja, namun juga pada siswa, pembelajaran pun tidak di dapatkan hanya dari guru, namun juga dari media media luar, pada internet, media sosial, maupun teman sejawat. Setelah sekarang pendidikan merdeka, nampaknya cita cita ki hajar dewantara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tercapai, yang dulu nun jauh pada masa penjajahan hanya pendidikan tidak semenyenangkan ini, bukan malah bertujuan pada hasil mendidik itu sendiri, tetapi pendidikan dulu diterapkan justru untuk mencetuskan pekerja pekerja bagi kolonialisme, seperti yang pula di sebutkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam pidatonya pada siding senat di Universitas Gajah Mada "sekolah-sekolah kabupaten", tetapi hanya untuk mendidik calon-calon pegawai", ini menjelaskan lebih bahwa pendidikan dahulu begitu kelam. Kekelaman pemerintahan kolonial Belanda dalam menciptakan pendidikan untuk anak negeri pada akhirnya diterangi oleh perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam membangun taman siswa, dalam tulisan oleh Dyah Kumalasari, ia menyatakan bahwa Taman Siswa sangat relevan untuk menyikapi perkembangan terkini pendidikan di Indonesia, dan sejalan dengan prinsip pendidikan yang humanis-religius. Ini menandakan Indonesia telah Berjaya membangun pendidikan Indonesia.
Refleksi Diri
Adapun refleksi diri setelah mempelajari materi filosofi pendidikan Indonesia dari pengetahuan dan pengalaman baru dari diri saya ialah dapat melibatkan pemikiran kritis tentang bagaimana nilai-nilai dan konsep-konsep tersebut dapat tercermin dalam praktik pendidikan sehari-hari. Hal ini dapat diterapkan apabila sudah memahami pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan mengintegrasikannya ke dalam lingkungan pembelajaran. Selain itu juga melihat sudah sejauh mana peenrapan nilai-nilai karakter seperti keadilan sosial, demokrasi, dan kesejahteraan dalam proses pembelajaran. Sehingga nantinya diharapkan bisa memiliki peran untuk membentuk karakter dan moral peserta didik diluar perihal akademis. Hal ini dapat membantu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana filosofi pendidikan Indonesia tercermin dalam praktik pendidikan dan menentukan langkah-langkah untuk meningkatkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun