Mohon tunggu...
Glenn Hanaya
Glenn Hanaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Percintaan dan Keluarga

25 Februari 2018   16:16 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:03 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Raditya Dika adalah seorang penulis dan juga blogger yang telah terkenal dengan buku -- bukunya yang bertema komedi. Setelah sukses dengan buku -- buku sebelumnya yaitu Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankaskus dan Babi Ngesot. Bukunya yang berjudul kambing jantan juga telah difilmkan dengan tema komedi. Sama seperti bukunya kambing jantan, marmut merah jambu juga telah difilmkan dengan Raditya Dika sebagai pemeran utamanya.

Seperti yang tertulis pada sinopsis Marmut Merah Jambu

Marmut Merah Jambu adalah kumpulan tulisan komedi Dika. Sebagian besar dari tiga belas tulisan ngawur di dalamnya adalah pengalaman dan observasi Dika dalam menjalani hal paling absurd (konyol) di dunia: Jatuh Cinta.

Sama dengan buku -- buku sebelumnya, judul buku ini masih mengangkat nama-nama binatang. Secara garis besar buku ini membahasa tema cinta dengan gaya komedi dari Raditya Dika. Kesan realistis dihardikan buku ini dikarenakan penulis menulis buku ini menggunakan sudut pandangnya sendiri. Didalam buku ini juga diceritakan tanggapan raditya dika soal cinta sama seperti marmut yang merasa berlari tetapi tanpa dia tahu kalau dia masih berlari di tempat yang sama. Raditya Dika juga menyajikan buku ini mengikuti pengalaman pribadi dan intropeksi diri sendiri tentang makna cinta.

Gaya bahasa dibuku ini juga disajikan dengan ringan. Tidak seperti buku Raditya Dika sebelumnya, buku ini disajikan dengan kadar bahasa selengean yang lebih sedikit. Raditya Dika juga menghadirkan gaya bahasa yang terkadang dicampurkan dengan bahasa luar Indonesia. Ini tidak bisa dipungkiri lagi, mengingat universitas tempat Raditya Dika menuntut ilmu adalah Adelaide University yang bertempat di Australia. Raditya juga nantinya menghadirkan beberapa latar tempat australia mengingat buku ini juga menuliskan tentang proses pembuatan film Kambing Jantan.

Dika juga banyak menggunakan kutipan -- kutipan dari beberapa komik. Salah satunya kutipan dari komik Peanuts, dimana tokoh Charlie Brown yang sangat suka selai kacang, jatuh cinta terhadap seseorang dan cintanya tak terbalas. Inilah kata-- katadari Charlie Brown"Nothing takes the flavor out of peanut butter quite like unrequited love".Kutipan-kutipan seperti ini dipakai oleh Raditya Dika pada saat masa SMA nya yang ia lalui dengan group detektifnya. Kata-kata seperti kutipan ini lahir dari kegemaran Raditya Dika pada sosok detektif pada masa itu (hal 17).

            Buku ini mempunyai tiga belas bab yang tidak berhubungan antara satu sama lainnya. Mulai dari "naksir wanita secara diam-diam" (hal 1) sampai "disukai oleh 2 orang wanita yang aneh" (hal 200). Meskipun buku ini berisi tiga belas bab yang lepas, buku ini tidak memberikan kesan yang membosankan. Pembaca tidak akan disajikan cerita pencarian makna cinta secara membosankan, melainkan dengan unsur kocak yang dapat mengocok perut pembacanya.  

            Banyak makna yang bisa diambil dari buku ini. Tentang pertemanan yang membuahkan sesuatu yang baik (hal 17). Tentang manfaat keluarga yang tiada terbatas (hal 41). Raditya adalah penulis yang prinsipnya menulis dari kehidupan sehari-harinya. Ia berfokus pada memberikan makna dari serangkaian terjadi dalam kehidupan sehari harinya. Yang membuat tulisan Raditya Dika lebih menarik adalah gaya pembawaannya dan humor yang disajikannya.

Marmut merah jambu juga telah di filmkan dengan judul yang sama. Penyajian dalam film ini sangat berbeda dari novelnya. Nama-nama yang dipakai di dalam filmnya juga tidak terlalus menjurus ke dalam novelnya. Meski merombak sebagian besar dari bukunya sendiri, Raditya Dika menyajikan film ini dengan makna yang sama yaitu tentang teorinya terhadap cinta. Banyak hal yang berhubungan tentang anak muda dan cinta di bahas dalam film maupun buku ini.

Juga jenis humor yang disajikan berbeda ketimbang di buku sebelumnya juga mempengaruhi pembaca. humor yang ada di buku ini bisa dikatakan lebih halus. Sebagian pembaca ada yang mengatakan bahwa Marmut Merah Jambu lebih lucu, tapi ada juga yang mengatakan kurang tetapi, sejauh ini buku yang di tulis Dika tetap memberikan hal yang bagus dan menarik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun