Mohon tunggu...
gita nurhanipah
gita nurhanipah Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi: Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis Akhlak pada Anak Zaman Sekarang dan Peran Pendidikan Islam

4 Juni 2025   21:59 Diperbarui: 4 Juni 2025   21:56 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Krisis akhlak pada anak zaman sekarang sangat perlu diperhatikan karena merekalah yang nantinya akan menentukan arah kehidupan di masa depan. Jika akhlak anak sudah dibentuk dengan baik maka hal tersebut akan berdampak baik pula bagi kehidupan di masa yang akan datang. Namun sayangnya, dewasa ini tak jarang anak-anak yang mengalami krisis akhlak. Krisis akhlak ini dapat timbul karena disebabkan oleh beberapa faktor, seperti didikan yang kurang tepat dari kedua orang tua, lingkungan hidup yang kurang baik, dan jejaring internet dan media sosial.

Pola asuh orang tua sangat menentukan perkembangan karakter pada anak. Jika orang tua tidak bisa memberikan pendidikan moral yang kuat, bisa jadi anak akan tumbuh tanpa panduan yang jelas mengenai hal mana yang baik dan hal mana yang buruk. Selain itu juga pada zaman sekarang banyak sekali orang tua yang meminjamkan handphone kepada anak-anaknya yang masih balita, hal trsbut dilkukan dengan alasan agar anak tersebut anteng atau tidak rewel. Padahal dalam handphone itu terdapat banyak sekali hal negatif yang dapat memengaruhi pembentukkan akhlak pada diri sang anak. Handphone juga dapat menimbulkan rasa kecanduan pada anak yang dapat menyebabkan sang anak lebih gampang emosi.

Lingkugan juga dapat menyebabkan anak mengalami krisis akhlak. Jika anak tumbuh daam lngkungan yang kurang baik atau perilaku menyimpang, seperti maraknya kekerasan, ketidakjujuran, atau pergaulan bebas, kemungkinan besar nantinya anak-anak akan menyerap nilai-nilai tersebut dan menjadikannya bagian dari keseharian. Sebaliknya, lingkungan yang positif dapat mendorong perkembangan akhlak yang baik.

Faktor selanjutnya adalah jejaring internet dan media sosial. Perkembangan teknologi memberikan akses tak terbatas pada informasi, namun tidak semua informasi yang tersedia bersifat edukatif atau bermanfaat. Media sosial misalnya, sering kali menjadi tempat penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan budaya instan yang kurang mengedepankan nilai moral. Kurangnya pemahaman tentang literasi digital dan kritis dalam memilah informasi dapat membuat anak terpengaruh oleh konten negatif, yang akhirnya berdampak buruk pada akhlaknya.

Salah satu cara untuk mengatasi krisis akhlak ini adalah dengan diterapkanya pendidikan Islam. Pendidikan Islam menanamkan nilai-nilai moral sejak usia dini, membentuk karakter anak melalui ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an dan Hadits. Kisah-kisah tokoh Islam yang disampaikan bukan sekadar pelajaran, tetapi juga dapat menjadi teladan yang bisa membimbing mereka dalam bersikap.

Pendidikan Islam juga memperkuat pembentukan karakter melalui kebiasaan ibadah. Ketika seorang anak terbiasa menjalankan shalat lima waktu, ia tidak hanya mengasah kedisiplinan, tetapi juga memperdalam kesadaran akan hubungan antara dirinya dan Allah. Puasa menjadi sarana latihan kesabaran, sedangkan sedekah dapat menanamkan rasa empati serta kepedulian anak terhadap sesama. Dengan keterlibatan aktif dalam praktik ibadah, anak-anak menyadari bahwa akhlak yang baik bukan sekadar tuntutan sosial, melainkan bagian dari keyakinan yang mereka anut.

Pendidikan Islam tidak terbatas pada pembelajaran di sekolah, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan keluarga. Orang tua memiliki peran penting dalam memastikan nilai-nilai moral terus ditanamkan di rumah. Teladan yang diberikan melalui tindakan nyata jauh lebih efektif dalam membentuk akhlak islami pada anak dibandingkan dengan hanya memberi nasihat tanpa penerapan langsung.

Dengan begitu, peran pendidikan Islam sangatlah penting dalam membantu memperbaiki krisis akhlak yang dialami oleh anak zaman sekarang. Dengan pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan, pendidikan Islam berfungsi sebagai pilar utama dalam membentuk karakter anak di tengah tantangan zaman. Melalui pembelajaran nilai-nilai islami, pembiasaan akhlak yang baik, serta dukungan dari keluarga dan lingkungan, pendidikan ini tidak hanya melahirkan individu yang berpengetahuan luas tetapi juga memiliki moral yang kuat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun