Mohon tunggu...
Gita Lidya
Gita Lidya Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Penulis Lepas, Ahli Gizi

lupakanlah masalah hari kemarin,hiduplah dengan tenang hari ini. allah swt number one,my parents it's t.best and i love my family

Selanjutnya

Tutup

Money

Mampukah Startup Bertahan di Tengah Pandemi?

14 Juli 2020   14:56 Diperbarui: 14 Juli 2020   15:33 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sejak pemerintah mengumumkan kasus virus corona (Covid-19) pada Maret lalu, keadaan sosial dan ekonomi Indonesia mulai berubah. Berbagai langkah telah tempuh pemerintah untuk menghadapi virus yang telah mewabah ini. Himbauan menjaga jarak satu dengan yang lain, seruan memakai masker, mencuci tangan, hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar ditempuh pemerintah.

Namun, langkah pemerintah ternyata kalah cepat dengan penyebaran virus. Sampai saat ini virus telah menginfeksi rata-rata 1000 orang per hari yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Alhasil, kondisi tersebut juga berdampak pada perekonomian. Baru-baru ini International Monetary Found (IMF) mengumumkan pertumbuhan  ekonomi Indonesia minus 0,3 persen pada kuartal ke-2. Hal senada juga diungkapkan berbagai pakar dan akademisi ekonomi. Angka pertumbuhan tidak jauh pada kisaran yang disebutkan oleh lembaga pemberi utang tersebut.

Memburuknya kondisi ekonomi tidak hanya dirasakan oleh para pemain lama industri di berbagai bidang, perusahaan rintisan (startup) pun juga kena dampaknya. Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (hasil survey bisa dunduh di sini http://Bit.ly/ekonomidigitalkrisiscovid19), beberapa perusahaaan di sektor pendukung digitalisasi, maritime dan pariwisata kondisinya mulai memburuk selama pandemi ini.

Akan tetapi, sector kesehatan, pertanian dan system pembayaran menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan dan mampu bertahan di tengah memburuknya kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Mampukah Startup Bertahan?

Masih mengutip data dari hasil survey Katadata, sebanyak  48,9 % menyatakan sanggup bertahan hingga 1 tahun ke depan. 20,9 % startup mengaku mampu bertahan hingga kuartal 1 2021. Sedangkan 10,1 % tak mampu bertahan hingga akhir juni.

Dari data tersebut juga disebutkan bahwa startup dengan nilai valuasi besar yang masih sanggup bertahan dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan yang bernilai di bawah 10 juta USD akan sangat sulit untuk bertahan.

Berbagai langkah ternyata juga telah dilakukan oleh para pelaku startup agar mampu bertahan. Dari data disebutkan, mulai dari memangkas biaya operasional hingga pengurangan jumlah karyawan dilakukan.

Dari hasil survey itu kita bisa melihat bagaimana pandemi covid 19 telah banyak mempengaruhi kondisi ekonomi di negeri ini. Sambil terus berusaha dan mengharapkan kebijakan pendukung kemudahan dari pemerintah, kita harapkan pandemi ini segera berlalu. Semoga ekonomi Indonesia kembali pulih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun