Toleransi Kunci Bersosialisasi
Kata "Toleransi" secara umum diartikan sebagai suatu sikap yang saling menghargai dan menghormati antar individu atau kelompok di dalam masyarakat meskipun terdapat perbedaan di dalamnya, baik itu perbedaan pendapat, pandangan, agama, ras, budaya, dan perbedaan lainnya.Â
Pengertian tersebut sejalan dengan pengertian toleransi menurut beberapa ahli, salah satunya Max Isaac Dimont, yang berpendapat bahwa pengertian toleransi adalah "pengakuan masyarakat yang majemuk yang mengakui perdamaian dan menunjukkan sikap atau perilaku yang tidak menyimpang dari aturan, serta menghargai atau menghormati setiap tindakan orang lain."
Banyak manfaat yang dapat kita ambil dalam bertoleransi di kehidupan sehari-hari, manfaat-manfaat tersebut antara lain :
- Meningkatkan kekuatan iman sebagai umat beragama pada diri sendiri.
Hal ini dapat dirasakan ketika kita menghargai dan menghormati agama lain, sehingga secara tidak langsung kita memiliki iman yang kuat karena dapat bersosialisasi dengan masyarakat yang memiliki perbedaan prinsip serta ideologi keagamaan berbeda.
- Meningkatkan Rasa Nasionalisme.
Hal ini  dapat terjadi karena timbulnya rasa kebersamaan sebagai manusia se-bangsa dan se-tanah air walaupun dengan latar belakang yang berbeda baik itu ras, suku budaya maupun agama.
- Meningkatkan Rasa Persaudaraan.
Hal ini dapat terjadi karena kita menyadari walaupun dengan perbedaan ras, suku budaya, agama dan lain sebagainya kita tetap merupakan makhluk sosial yang perlu mendapatkan dan memberikan bantuan serta kasih sayang satu sama lain.
Pelaksanaan toleransi sudah di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia. Setiap provinsi, kabupaten hingga kecamatan memiliki ragam toleransinya masing-masing, baik dalam hal budaya, seni, ras, suku hingga agama. Salah satu provinsi dengan berbagai macam toleransinya adalah Bali.
Data Umat Berdasarkan Agama Provinsi Bali per-tanggal 7 Agustus 2022 jam 02.00 WIB :
Penduduk beragama Hindu     : 3.682.484  jiwa
Penduduk beragama Islam     : 425.981   jiwa
Penduduk beragama Kristen    : 65.962    jiwa
Penduduk beragama Katolik    : 33.352    jiwa
Penduduk beragama Buddha   : 28.635    jiwa
Penduduk beragama Konghucu : 470 Â Â Â Â Â jiwa
Dari enam agama resmi di Indonesia, agama Hindu menjadi agama dengan pemeluk terbanyak di Provinsi Bali, ditambah dengan budaya Bali yang masih sangat melekat pada setiap penduduknya di kehidupan sehari-hari membuat keanekaragaman semakin majemuk. Namun, jarang terdengar pertikaian antas ras, suku budaya, maupun agama di Provinsi Bali. Hal  ini dikarenakan tingginya nilai toleransi yang melekat pada setiap diri masyarakatnya.
Disini dapat kita ketahui bahwa toleransi merupakan sesuatu hal yang sangat penting disetiap diri individu, tak terikat pada ras, suku budaya, maupun agama tertentu. Terlebih lagi kita tinggal di negara yang memiliki tingkat kemajemukan yang tinggi, sehingga rasa menghargai dan menghormati menjadi salah satu kunci wajib dalam bersosialisasi.