Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Inilah Kelebihan dan Kekurangan POD, Inovasi Baru Sang Penemu Internet

1 Oktober 2018   21:03 Diperbarui: 2 Oktober 2018   08:19 2217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Privacy - ilustrasi: steemit.com

Adalah Sir Tim Berners-Lee yang mengajukan ide revolusioner yaitu Internet di era 80-an. Yang kini kembali menghentak dengan start-up yang diberi nama POD (Personal Online Data Store). POD ini akan menjadi 'personal solid server' dimana users menyusun dan mengatur arus data/informasi pribadinya.

Tim-Berners Lee ingin mengembalikan hak data pribadi atau privacy ke tangan pengguna internet. Skandal yang melibatkan data users seperti Cambridge Analytica tentu membuat users Facebook khawatir. Pun banyak yang akhirnya menutup akun Facebook-nya. 

Kasus users' data exploitation seperti fitur non-stop Google location, pun dianggap meresahkan. Google Chrome pun terbukti me-login penggunanya tanpa meminta izin. Beberapa aplikasi di smartphone pun banyak yang menjual data pribadi dan lokasi pengguna ke pengiklan.

Melacak dan merekam users bagi  Amazon, Facebook atau Google seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, data users bisa digunakan untuk tujuan koneksi, networking dan partisipasi users. Namun data pengguna pun menjadi komoditas pengiklan, hackers, sampai oknum dengan kepentingan politik.

Yang ditawarkan POD adalah mengembalikan kendali data pribadi daring kepada kita. Saat server platform besar bersifat sentral/terpusat. POD memberikan server solid yang disentralisasi.

Sebagai pengguna internet, data digital yang kita berikan tidak lagi percuma atau tersia. Dengan kata lain server besar tidak bisa seenaknya menyimpan, mendistribusi, atau bahkan menjual data pribadi kita secara online.

Inrupt sebagai induk startup POD, akan menyimpan bermacam data users. Mulai dari kontak telepon, email, sampai foto, video dan audio diunggah ke server personal user dalam POD. Data pribadi users ini kemudian bisa diintegrasi dengan banyak akun digital dengan izin pengguna.

Solid Web - screenshot: ithome.com.tw
Solid Web - screenshot: ithome.com.tw
Namun tentunya startup seperti jasa POD ini memunculkan plus-minus.

Plus pertama, data pribadi relatif lebih aman. Maraknya spamming, hacking, sampai ransomware menjadi fenomena menakutkan untuk data pribadi kita. Bahkan platform sebesar Facebook pun bisa dikecoh oknum picik pada kasus Cambridge Analytica. POD bisa menjadi jawaban atau solusi untuk data personal daring kita.

Plus kedua, arus data personal lebih terkontrol. Tanpa perlu menghapus/men-deactivate banyak akun medsos. Kita tetap bisa mengatur data apa yang layak dan tidak layak digunakan oleh API (Application Programming Interface) sebuah platform. POD akan menotifikasi kita

Plus ketiga, baik data personal/perusahaan bisa difasilitasi keamanannya. Baik itu untuk pribadi atau developers, POD memberikan keamanan dan kemudahan dalam mengatur arus data. Dan tidak seperti proses data mining yang rumit. Fitur POD akan memudahkan dalam proses users dengan data yang tepat.

Sedang beberapa minus POD tentu akan juga muncul.

Minus pertama, apakah kita benar-benar peduli akan data pribadi kita di dunia digital. Saat dunia digital adalah media katarsis dan euforis. Maka data yang diunggah, baik itu akun anonim/asli jarang yang benar-benar peduli. Apalagi saat banyak orang lain juga tidak mau urus soal privacy data.

Minus kedua, rumitnya mengkoneksi/men-sync data kita di beragam platform. Menginstalserver POD sudah begitu rumit buat banyak dari kita. Apalagi mencari beragam akun email, sosmed, dan blog yang kita punya. Belum lagi hambatan teknis dengan API dari platform dimana data kita 'diinapkan'.

Minus ketiga, aplikasi/platform akan meminta kita tidak memakai POD. Seperti halnya aplikasi app blocker di browser kita. Tidak semua situs mau membiarkan aplikasi ini berjalan saat browsing. Model term and condition seperti ini bisa jadi dihadapi POD di kemudian hari.

Inrupt's mission is to restore rightful ownership of data back to every web user and unleash a new wave of innovation - for developers, for business, for everyone.

Misi Inrupt adalah mengembalikan hak penuh data kepada pengguna web dan membuat inovasi baru - bagi developers, bisnis, dan semua orang.

Setidaknya misi Inrupt untuk POD sudah jelas. Seperti cita-cita awal Tim Berners-Lee pada internet untuk semua dan bukan komersialisasi. POD menjadi gelombang baru merawat internet yang lebih ramah pengguna.

Walau tentu akan banyak halang rintang dunia digital. Apalagi sudah 20 tahun Google menjadi raksasa teknologi dunia internet. Ditambah Amazon dan Alibaba yang kini menjadi mogul e-commerce dunia. Pun kini platform sosmed dengan Facebook Inc yang sudah menggurita. Mereka tentu tak rela eksploitasi data penggunanya dibatasi.

Salam,

Solo, 1 Oktober 2018

09:02 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun