Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Makan Sembari Main Handphone/Gadget, Ga Banget!

9 Agustus 2014   06:49 Diperbarui: 21 Mei 2019   10:25 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dining - Ilustrasi: bgr.in

Sejak awal punya handphone, saya sudah berjanji bahwa tidak ada handphone selama makan. Handphone awal saya adalah Nokia 3315 pemberian ayah saya. Walau jaman dulu handphone ini terbilang wah, saya tidak pamer saat makan. 

Dengan istri saya pun, saya meminta agar tidak ada handphone selama makan bersama. Baik di rumah maupun di rumah makan, handphone dipastikan tidak dimainkan saat makan. Dan sampai sekarang, handphone tetap di kantong atau di dalam tas selama makan. 

Jika ada pesan SMS/BBM/Whatsapp, atau bahkan telepon saya jawab atau balas setelah saya makan. Bahkan saya pernah bercanda dengan istri, walaupun yang telepon Presiden sekalipun. Jika saya sedang makan, maka tidak saya angkat. 

Banyak orang saya lihat masih sibuk dengan handphone-nya, bahkan saat makan. Beberapa kali saya lihat, sudah makannya muluk (dengan tangan, Jawa), mereka masih sibuk bermain handphone-nya. Apa tidak kotor dan repotnya tangan saat memencet layar sentuh? 

Jadi, apa yang banyak saya lihat orang kini tidak bisa terlepas dari handpone atau gadgetnya walau sesaat. Berapa lama sih makan? 10-20 menit saya kira sudah cukup lama. 

Bisa setidaknya setelah makan selesai baru membuka handphone atau gadget. Saya sangat yakin, semua pesan atau panggilan tidak akan hilang di handphone atau gadget kita. Walau tidak dibuka semalaman. 

Lalu sopankah bermain handphone atau gadget saat makan? Walau dalam panduan etiket makan atau table manner, sudah dijelaskan jika menggunakan handphone dilarang saat makan. 

Bahkan saat makan, sebaiknya handphone di silent (senyap) atau dimatikan. Handphone sebaiknya ditaruh di dalam tas atau kantong. Jika pun ada telepon sangat penting dan mendesak, maka orang tersebut harus ijin meninggalkan meja makan untuk menjawab telepon. Dan akan lebih baik lagi, menjawab telepon pun diluar tempat makan atau restoran.  

Ada beberapa hal negatif yang saya kira didapat saat handphone digunakan saat makan. Beberapa hal ini mungkin hanya pengamatan sederhana saya. Namun bisa mewakili keprihatinan saya terhadap fenomena ini. 

1. Mengurangi esensi enaknya makanan itu sendiri 

Makan sembari handphone di tangan, saya kira sudah menghilangkan enaknya makan. Karena fikiran akan lebih terfokus ke handphone atau gadget yang dipegang. Seenak apapun makanan, jangan cuma dirasakan awal masuk menyentuh lidah saja. Tapi nikmatilah proses makan. 

Walau makanan itu biasa saja atau sering kita makan, memfokuskan diri pada makanan akan lebih membuat kita bersyukur pula. Dan tentunya merasakan nikmatnya makanan itu sendiri. 

2. Mengurangi kehangatan suasana makan 

Terutama saat makan keluar bersama. Entah bersama teman dekat atau keluarga, momen ini janganlah tersia dengan makan sembari main handphone atau gadget. Sering saya lihat satu keluarga makan bersama. Tapi sayangnya masing-masing sibuk dengan handphonenya. 

Lalu dimana kehangatan dan esensi makan keluar bersama? Tidak terjadi percakapan hangat antar anggota keluarga. Tidak ada tegur sapa atau tawa canda anggota keluarga. Semua digantikan dengan dunia maya dalam handphone mereka. 

3. Menggangu orang lain yang melihat 

Jujur, saya agak risih melihat orang makan sembari memainkan handphone. Entah Anda merasakan demikian atau tidak. Kebiasaan 'aneh' ini menurut saya sangat menggangu. 

Aktifitas ini bisa ditiru oleh anak yang kebetulan duduk dengan orangtuanya yang sibuk makan sambil mainkan handphonenya. Seolah kebiasaan ini wajar buat si anak. 

Atau mungkin, orang yang main handphone ini adalah korban dari contoh serupa. Seperti merokok, kebiasaan buruk karena masif dan banyak orang melakukannya, bisa menjadi kebiasaan wajar. Walau sejatinya, kebiasaan ini sedikit berdampak negatif. 

Mungkin di restoran mahal dan berkelas sudah ada papan himbauan membawa handphone saat makan. Atau acara gala dinner resmi seorang pejabat negara. Melarang membawa handphone saat makan tentunya sudah masuk protokoler. 

Namun sepertinya himbauan ini tidak ada di restoran fastfood. Atau apalagi di warung makan sederhana di pinggir jalan. Banyak orang mungkin beralasan tidak tahu kalau hal ini buruk. 

Jadi bagaimana caranya memahamkan yang lain? Mulailah dari diri sendiri. Lakukan baik saat sendiri atau bersama-sama. Kebahagiaan makan tidak bisa digantikan dengan bermain handphone atau gadget. 

Ataupun, kelezatan makanan tidak akan berkurang atau bertambah dengan handphone di tangan saat memakannya. Semoga bermanfaat. 

Referensi: uab.edu

Salam, 

Solo 08 Agustus 2014 

11:44 pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun