Saat mendengar kata "sehat", kebanyakan orang hanya memikirkan fisik dan mental. Kita olahraga, makan bergizi, atau pergi ke terapis demi menjaga keseimbangan hidup. Namun, ada satu aspek penting yang sering diabaikan social health atau kesehatan sosial.
Apa Itu Social Health?
Social health bukan soal jumlah teman di media sosial, melainkan kualitas hubungan yang kita miliki. Apakah kita merasa didukung, diterima, dan terhubung dengan orang-orang di sekitar? Hubungan yang sehat memberi rasa aman dan meningkatkan kualitas hidup. Kasley Killam menekankan bahwa kesehatan sosial adalah pilar ketiga selain fisik dan mental. Tanpa itu, usaha menjaga tubuh dan pikiran sering terasa belum lengkap.
Mengapa Penting?
Penelitian pun menunjukkan, isolasi sosial dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, depresi, bahkan memperpendek umur. Dampaknya setara dengan merokok atau obesitas.
Cara Membangun Social Health
*Luangkan waktu untuk hubungan bermakna, bukan sekadar basa-basi.
*Fokus pada kualitas, bukan kuantitas.
*Ikut komunitas agar merasa menjadi bagian dari sesuatu.
*Diversifikasi koneksi, dari keluarga hingga sahabat dan rekan kerja.
Kesimpulan
Social health adalah investasi jangka panjang. Dengan menjaga hubungan, kita tidak hanya merasa lebih bahagia hari ini, tetapi juga meningkatkan peluang hidup lebih lama dan lebih berkualitas.
Jadi, mari perluas definisi sehat bukan hanya fisik dan mental, tetapi juga sosial. Karena kesehatan sosial adalah kunci sejati kebahagiaan dan umur panjang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
