Mohon tunggu...
Gina FaradilaSyafitri
Gina FaradilaSyafitri Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Freelancer who loves to write and photography.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Alasan Kenapa Anak Autisku Diet

10 Agustus 2019   16:37 Diperbarui: 11 Agustus 2019   03:19 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rayyan, anak lelakiku yang kini usianya 6 tahun. Dinyatakan menyandang spektrum autisme sejak umurnya 2 tahun. Untuk membantu proses tumbuh kembangnya, serta membantu progressnya dalam terapi yang dijalani. Sejak umurnya 4 tahun lebih beberapa bulan, ia menjalani diet CFGFSF (casein free, gluten free, dan sugar free). Waduh kok masih kecil sudah disuruh diet? Ngga kasihan sama anaknya? Emang supaya apa sih diet?

Ternyata banyak sekali hubungan antara makanan yang dikonsumsi dengan perilaku anak dengan spektrum autisme (yang selanjutnya akan saya sebut ASD atau Autism Spectrum Disorder).

Berawal dari kegelisahan saya, setelah Rayyan menjalani terapi perilaku selama 2 tahun lebih saya merasa kok perkembanganya segitu-segitu aja, apa lagi sih yang bisa saya lakukan untuk kemajuan anak saya?

Kemudian teman saya menganjurkan untuk mencoba diet CFGFSF. Agar tidak hanya faktor dari luar saja yang membantu, tetapi juga dari internal diperbaiki sehingga bisa mendorong kemajuan perkembangan Rayyan.

Tentu saja awalnya juga saya bingung dan ngga tega, karena anaknya sudah tahu segala rasa dan doyan banget cokelat. Tapi teman saya terus menyemangati "udah coba dulu aja sebulan, kalau memang tidak ada pengaruhnya, ya sudah ngga usah diterusin dietnya".

Akhirnya saya, suami, dan neneknya Rayyan (orang rumah) sepakat untuk menjalani diet ini untuk Rayyan.

Untuk diet ini bukan berarti mengurangi porsi makannya, karena Rayyan makannya tetap banyak dan juga masih ngemil.

Diet yang dimaksud ini adalah membatasi bahan makanan yang dikonsumsi, karena dianggap kurang baik atau memicu suatu perilaku tertentu pada anak ASD.

Sebenarnya, diet ini juga bukan hal yang baru. Ingatkah dulu waktu jaman MPASI kita tidak memberikan gula dan garam bahkan casein dan turunannya hingga anak berumur 2 tahun?

Sebelum diet ini dimulai Rayyan termasuk anak yang hiperaktif, susah fokus, sering tantrum dan selalu tidur di atas jam 12 malam walau segala cara sudah dicoba.

Begitu menjalani diet ini perubahan yang paling terasa adalah jam tidurnya berubah, sekarang dia sudah  bisa tidur jam 10 malam. Tidak mudah cranky atau tantrum lagi, ya ini si jelas yah kalau tidurnya cukup anakpun esoknya bangun dengan keadan tubuh yang lebih nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun