Mohon tunggu...
Gina Ainusyifa
Gina Ainusyifa Mohon Tunggu... Freelancer - Nanananaws

Hidup Itu Sementara, Keabadian Hanya Milik Mereka Yang Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Selalu Salah

18 Desember 2021   10:22 Diperbarui: 18 Desember 2021   11:00 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tidak, perempuan selalu benar ucap sekumpulan orang yang berada diujung sana. Apapun yang mereka lakukan adalah benar, apapun yang mereka ucapkan adalah benar sekalipun itu salah. Tidak, perempuan tidak pernah salah, laki-laki lah yang selalu salah.”

Lihat, betapa jahatnya mereka dibalik kata yang seolah-olah membuat perempuan terlihat sebagai makhluk sempurna tanpa kesalahan mereka menyembunyikan persepsi mereka tentang betapa egoisnya seorang perempuan sehingga apapun yang dia lakukan, apapun yang dia ucapkan salah atau benar, baik atau burruk, mereka tetaplah akan merasa benar.

Belakangan ini banyak sekali jeritan-jeritan para perempuan yang membeberkan kesalahan mereka ke publik.

Ada suara yang menceritakan bagaimana mereka diajak pergi bersama kekasihnya ke suatu tempat, katanya terlihat seperti tempat yang tenang dan bisa menjadi tempat istirahat dari ramainya dunia luar, berharap bisa kembali meenghadapi dunia luar  itu dengan tenang, ternyata perempuan itu salah, setelah ia keluar dari tempat itu dengan sesuatu dalam perutnya, isi kepalanya lebih ramai dan hatinya lebih tidak tenang dari sebelumnya. Berharap bisa mendapatkan ketenangan dengan memperlihatkan isi kepalanya dan memperdengarkan isi hatinya kepada rumah yang mungkin bisa sedikit menenangkannya ternyata perempuan itu salah lagi, ia malah menjadi lebih hancur. Pikirnya mungkin jika ia pergi menemui seseorang yang telah melahirkan kekasihnya ia bisa bangkit kembali atau setidaknya sedikit lebih tenang karna seseorang itu adalah orang yang sama dengannya, seorang perempuan. Lagi dan lagi perempuan itu salah lagi, kesakitan dan kehancurannya kini bertambah merembet ke seluruh tubuhnya. Tidak adalagi yang bisa membuatnya menjadi tenang sampai akhirnya Tuhan yang menenangkannya untuk selamanya.

Ada suara dari sudut asrama yang menjadi tempat orang-orang mendalami ilmu agama, mendekatkan diri kepada tuhannya yang d5tinggali oleh para perempuan yang berharap setidaknya selain mendalami agama disana juga bisa bisa menjadi tempat aman bagi mereka dari pergaulan remaja zaman sekarang yang katanya banyak melenceng dari agamanya, tapi ternyata para perempuan itu juga salah, disana malah menjadi tempat yang lebih seram dari dunia luar dimana mereka dijadikan budak seks oleh orang yang mereka anggap mulia, mereka hormati, mereka hargai, dengan memanfaatkan doktrin agamanya ia melakukan hal yang justru menyimpang dari agamanya, lagi-lagi para perempuan itu salah.

Ada suara jeritan seorang ibu yang lelah melihat orang yang ia sayangi selalu datang dalam keadaan mabuk kemudian menegurnya berharap suaminya bisa menjadi suami yang lebih baik , lebih penyayang, ternyata perempuan itu juga salah ia malah dilaporkan ke pengadilan.

Banyak suara-suara perempuan yang merasa dirinya benar, iya merasa benar menganggap orang-orang di negeri paling ramah di dunia ini juga berisi orang-orang ramah bagi mereka. Tapi pada realitanya anggapan mereka itu adalah salah, orang-orang di negeri paling ramah ini tidak ramah bagi mereka para perempuan. Orang-orang disana bahkan sesama kaum perempuanpun mereka tidak ramah bahkan berprilaku misoginis.

Setelah para perempuan merasa salah dengan prasangka-prasangka baiknya, bukannya mendapatkan dukungan, mendapatkan bantuan untuk keadilan, mendapatkan ketenangan dalam hidupnya, mereka malah semakin disalah-salahkan dengan berbagai lontaran pertanyaan.

Perempuan selalu salah dalam berpakaian

Perempuan selalu salah dalam berpenampilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun