Mohon tunggu...
Gina Magfirah
Gina Magfirah Mohon Tunggu... Lainnya - Book Reviewer

Seorang polymath yang cinta novel kelas menengah (bukan kelas berat).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Review "The Book of Lost Things" [NGERACUN]

5 Agustus 2019   00:22 Diperbarui: 20 Februari 2020   08:16 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kau masih anak kecil waktu pertama kali kutemukan, tapi sekarang kau telah menjadi orang dewasa."

Judul: The Books of Lost Things - Kitab tentang yang Telah Hilang

Penulis: John Connoly (2008)

Halaman: 472 Hal

Sinopsis

Dongeng ini diperuntukkan bagi orang dewasa, terutama yang masih ingat saat-saat ketika masa kanak-kanak mulai berlalu dan jalan menuju kedewasaan telah terbentang. Ini dongeng tentang anak lelaki bernama David, yang tersesat ke sebuah negeri di mana Snow White, Putri Tidur, dan si Tudung Merah bukanlah seperti yang kita kenal dalam buku-buku cerita. Negeri ini diperintah oleh seorang raja yang menyimpan rahasia-rahasianya dalam sebuah kitab misterius: Kitab Tentang Yang Telah Hilang. Sang Raja yang kian hari kian tua belum juga menemukan penggantinya. Dan kepadanyalah David mesti menghadap, supaya bisa menemukan jalan pulang ke dunianya. Namun jalan menuju kastil Raja penuh rintangan dan bahaya. Kawanan serigala tidak rela manusia menjadi raja, dan mereka siap berperang untuk mengambil alih kekuasaan.

Ngeracun

[hanya untuk orang yang oke dengan spoiler]

Berlatarkan tahun-tahun saat Perang Dunia II, tentang plot twist dari dongeng-dongeng indah yang biasa kita dengar atau baca di masa kecil. David merupakan anak 12 tahun yang kehilangan ibu yang ia sayangi karena sakit, meninggalkannya berdua dengan ayah David. Semua menjadi tambah sulit saat hadirnya Rose dan adik tirinya, Georgie, ke dalam kehidupannya. Karena stres dan ketidaknyamannya, ia mulai merasakan buku-buku di rumah turun temurun Rose (yang ia dan ayahnya tinggali setelah menikah dengan Rose) berbisik menceritakan isi buku dongeng tersebut, sosok lelaki bungkuk juga sering ia temui di rumah tersebut. Selain itu David menjadi mudah pingsan dan memiliki temperamen yang buruk sampai harus dibawa ke psikiater. Singkat cerita akibat jatuhnya pesawat Jerman ke halaman rumahnya ia terperangkap ke dalam batang pohon yang membuatnya masuk ke suatu negeri.

Mulailah petualangan David di negeri tersebut karena mendengar ibunya meminta tolong. David yakin ibunya terperangkap di negeri tersebut bukannya telah meninggal. Dimulai dengan pertemuannya dengan Tukang Kayu yang menyarankannnya untuk bertemu dengan Raja di negeri tersebut yang memiliki sebuah Kitab, Tukang Kayu meyakinkan David kalau Kitab tersebut mungkin dapat membantu David untuk menemukan ibunya.

Novel ini memang sudah seharusnya mencantumkan 'novel dewasa', karena ini jauh lebih berat dari dongeng pada umumnya. Aku kagum dengan alur yang sangat halus dan pemilihan ide plot twist dari setiap potongan dongeng. Walaupun pada umumnya adalah tentang 'pembunuhan dan kesadisan'. Sebenarnya jujur ada beberapa potongan dongeng yang aku kurang familiar (mungkin karena waktu kecil aku kurang dicekoki dongeng-dongeng luar), tapi itu hanya salah satu kelemahanku, aku tetap bisa menikmati alurnya kok. Awalnya memang terasa lambat sekali dan minim percakapan langsung bahkan mungkin hanya satu atau dua percakapan langsung, tapi masuk ke negeri dongeng barulah terasa memikatnya novel ini.

Ada banyak dongeng yang diceritakan: Snow White; Gadis Kijang; Sleeping Beauty; Little Red Riding Hood; Rumplestiltskin; Hansel dan Gretel dan masih banyak lagi. Dongeng dapat ditemukan selama perjalanan David yang bertemu langsung dengan orang-orang dari dongeng tersebut dan beberapa lagi hasil dari ceritera. Selama prosesnya kita dapat menemukan terdapat jiwa pemberani, cerdik dan pantang menyerah David yang membawanya ke pribadi yang lebih dewasa. John Connoly ingin membawa kita ke proses hidup David, dari yang bersikap emosian, belum menerima kematian ibunya, kebencian terhadap Rose dan rasa iri terhadap Georgie, menuju ke penerimaan dan pendewasaan David terhadap situasi hidupnya. Oleh karena itu dongeng tersebut dimodifikasi untuk menimbulkan jiwa tersebut untuk David.

Bagi yang belum siap untuk mengetahui versi gelap dari dongeng akhir bahagia, mungkin ini akan merusak mimpi indah kalian. Dari awal sampai akhir novel, cerita disuguhkan dengan tragis dan tanpa akhir bahagia. Dari pembawaan yang cukup berbeda ini sebenarnya sudah membuat novel ini worth to try. Tapi mungkin ini yang ingin diperlihatkan John Connoly, tidak ada proses hidup yang mengenakkan, semuanya sulit dan tidak menjanjikan akhir bahagia seperti cerita-cerita dongeng masa kecil. Kita harus 'menerima' novel ini dengan bijak dan dewasa seadanya alur yang diberikan. Ya, terutama di bagian akhir novel. Kali ini aku enggak akan menceritakan dengan gamblang akhir ceritanya, karena ini sangat...menyentuh. Sila rasakan sendiri sensasinya.

Dari 1-5 aku akan memberi 4.3.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun