Semuanya semakin terasa rumit ketika Cream menemukan seorang laki-laki tampan yang membuatnya jatuh hati, yaitu Armand (Rayn Wijaya), padahal laki-laki itu sudah punya tunangan, yaitu Vero (Davina Karamoy)
CHEMISTRY KUAT DUA KARAKTER UTAMA
Karena sebelumnya saya sudah menonton versi Taiwannya, tentu saya mengetahui betul bagaimana karakter keduanya di sana. Apalagi, julukan K dan Cream pun menjadi merupakan sapaan original baik dari versi Korea hingga Taiwan.
Saya cukup kagum ketika melihat dua pemeran utama Bryan Domani dan Vanesha yang ternyata bisa memerankan karakter K dan Cream sesuai dengan apa yang sudah saya tonton sebelumnya. Keduanya memiliki karakter kuat dan sesuai dengan apa yang saya harapkan.
Untuk chemistry-nya pun cukup oke sebagai couple dalam kisah romansa yang terjebak dalam hubungan tanpa status meski sebenarnya saling sayang. Di beberapa adegan malah bisa bikin saya baper, apalagi bagi penonton yang mungkin punya kisah yang sama seperti K & Cream.
Adegan-adegan romansanya yang manis tidak sampai cringe kok. Tapi bagi saya ada beberapa adegan yang justru jadi terkesan membosankan dan ingin rasanya dipercepat agar selesai. Mungkin ini karena saya sudah menonton versi sebelumnya jadi sudah lebih tahu bagaimana detail cerita dan klimaksnya.
DAVINA KARAMOY DAN ROSSA SEBAGAI MPV
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap dua pemeran utamanya yang telah memberikan akting terbaik dan menghiasi 80% isi cerita, namun bagi saya ada lagi yang lebih menarik perhatian.
Pertama, adalah tokoh Vero yang diperankan oleh Davina Karamoy yang semakin dikenal ketika membintangi film Ipar Adalah Maut. Ia berhasil membawa peran Vero yang galak, ambisius, namun tetap memiliki sisi rapuh yang tak terlihat orang-orang. Sejak kemunculan pertama di pertengahan film, saya selalu menantikan kehadiran dia di scene selanjutnya.
Sementara itu yang kedua ialah Rossa. Ia menjadi cerita pembuka sebagai dirinya sendiri yang sedang memulai rekaman. Tanpa disangka, ternyata Rossa ikut berakting juga meski tak memiliki durasi yang panjang. Namun secara tak langsung, Rossa punya peran penting yang akan ada di akhir cerita.
ADAPTASI YANG SUKSES BIKIN BANJIR AIR MATA
Karena saya sudah menonton versi Taiwan, maka ketika menonton versi Indonesia ini sebenarnya tak begitu spesial karena jalan ceritanya sudah diset 80% sama, sehingga apa yang terjadi benar-benar akan tertebak. Inilah kenapa saya malah ingin cepat-cepat beres untuk segera ke bagian klimaks yang sedih.