Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berkunjung ke Toga Hill, Wisata Dataran Tinggi Hijau di Sumedang

21 Februari 2024   08:53 Diperbarui: 23 Februari 2024   00:50 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toga Hill (Image by M. Gilang Riyadi)

Sejak tahun 2020, Kabupaten Sumedang menjadi rumah kedua saya setelah Bandung. Hidup di sana selama 3 tahun lebih karena tuntutan pekerjaan tentunya membuat saya mengenal lebih dalam tentang tempat yang terkenal dengan oleh-oleh tahu sumedang dan ubi cilembunya ini.

Sebenarnya banyak kok tempat-tempat seru dan estetik yang bisa dijadikan tujuan wisata bagi pendatang maupun penduduk asli. Mulai dari yang terletak di dekat kota, hingga yang mengharuskan waktu hingga hitungan jam untuk sampai ke tujuan.

Kali ini saya akan mencoba merekomendasikan satu tempat yang sangat cocok dikunjungi jika sedang mampir ke Sumedang. Jaraknya pun masih di sekitar pusat kota, sehingga tak begitu memakan waktu yang lama untuk mencapainya.

Nama tempatnya ialah TOGA HILL, tempat healing yang bisa didatangi bersama keluarga, kerabat, juga pasangan. 

Letaknya masih di sekitar kota. Dari Bundaran Binokasih, ikuti arah ke Jalan Gunung Puyuh. Jalan terus sampai melihat arah jalan bertuliskan Toga Hill. Perjalanan menuju Toga Hill ini akan melewati makam pahlawan Cut Nyak Dien lho.


Image by M. Gilang Riyadi
Image by M. Gilang Riyadi

Ada sedikit effort yang harus dilalui karena jalannya menanjak dan cenderung curam. Tapi itu tidak masalah kok karena sebagian besar jalan yang akan dilewati punya kualitas yang bagus bagi kendaraan.

Begitu sampai di puncak Toga Hill, bisa parkir kendaraan dengan membayar 5 ribu untuk motor dan 10 ribu untuk mobil. Ini berlaku flat sekali parkir berapapun durasi yang akan kalian habiskan di sana.

Tiket masuk menuju Toga Hill dipatok sebesar 10 ribu/orang. Di mana dengan tarif tersebut pengunjung bisa menikmati setiap sudut di sana yang sangat luas. Kalian bisa berfoto sepuasnya karena pemandangan di sana sangatlah bagus. Beberapa stand makanan pun hadir untuk menemani pengunjung yang butuh camilan atau sekadar mengisi perut kosong.

Tak hanya itu, di sana pun terdapat satu rumah makan yang terdiri dari 3 lantai. Beberapa Kompasianer tentu tak asing dengan Rumah Makan Asep Stroberi (ASSTRO) yang cabangnya sudah berada di mana-mana. 

Dan ya, betul sekali, Asstro telah resmi buka di sana beberapa bulan lalu yang menjadi salah satu daya tarik pengunjung, khususnya yang ingin berkumpul bersama keluarga atau kerabat sambil makan dan menikmati pemandangan.

Saya pun tak melewatkan kesempatan ini dan memesan paket nasi liwet ayam bakar yang sudah dikhususkan untuk porsi 2 orang. Isinya ada nasi liwet hangat, ayam bakar, tahu goreng, tempe mendoan, ikan asin, sambal, lalapan juga termasuk teh hangat.

Image by M. Gilang Riyadi
Image by M. Gilang Riyadi

Sungguh nyaman menikmati makan di siang hari sambil menikmati pemandangan hijau dari lantai 2. Matahari yang tak terlalu panas serta angin yang bertiup pelan, membuat saya semakin betah dan tak ingin beranjak.

Sehabis makan, saya kembali ke lokasi utama Toga Hill untuk mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi dan kenang-kenangan. Jangan khawatir, spot foto di sini sangat banyak sehingga pengunjung tak akan kehabisan tempat atau kebingungan akan foto di mana saja.

Toga Hill memang terletak di dataran tinggi. Maka jangan heran jika ketika menginjakkan kaki di sini udara akan terasa lebih sejuk, serta pemandangan yang akan dilihat adalah pohon-pohon, gunung, dan semua yang berwarna hijau. Beberapa orang bilang bahwa Toga Hill ini seperti Dago Bandung versi Sumedang.

Perlu diketahui juga bahwa di sini merupakan tempat untuk melakukan olah raga paralayang lho. Memang cocok juga jika dipikir-pikir, apalagi Toga Hill memang terletak di dataran tinggi dan punya lahan yang sangat luas. Sayang saja saat ke sana aktivitas paralayang sedang tidak dilakukan, sehingga saya belum berkesempatan melihatnya secara langsung.

Image by M. Gilang Riyadi
Image by M. Gilang Riyadi

Oh ya, di Toga Hill ini ada villa juga yang bisa disewa. Cocok untuk para pembaca yang sekiranya ingin bersantai lebih lama, baik bersama keluarga besar ataupun dengan teman-teman sekali pun.

Jika pengunjung sudah selesai dan hendak pulang, maka akan diarahkan melewati supermarket yang isinya tempat oleh-oleh seperti souvenir baju, tas, topi, dan lain sebagainya. Jadi pengunjung bisa lihat-lihat dulu nih dan pulang dengan tangan yang tak kosong, hehe.

Salah satu saran saya untuk kalian yang berencana datang juga ke Toga Hill, mohon perhatikan waktu kedatangan. Alangkah lebih baiknya datang di waktu pagi menuju siang, sehingga bisa menghabiskan waktu sampai sore di sana.

Bukan apa-apa, penerangan di sana jika sudah malam masih cukup minim. Ini hanya langkah preventif untuk hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Meski sebenarnya datang di waktu malam pun bukan hal buruk karena bisa melihat pemandangan kota yang benderang karena lampu.

Dokpri
Dokpri

Karena Toga Hill merupakan tempat yang sebagian besarnya terbuka, maka cek cuaca dulu sebelum berangkat karena kalau hujan akan sedikit repot dan waktu untuk jalan-jalan dan menikmati setiap sudut tempat jadi semakin terbatas.

Nah Kompasianer, itu tadi pengalaman saya jalan-jalan ke salah satu tempat wisata di Kabupaten Sumedang. 

Semoga bisa menambah rekomendasi pembaca yang suka jalan-jalan ya. Apalagi aksesnya pun tak begitu sulit, mengingat sekarang di Sumedang sudah ada jalan tol yang lebih mempermudah mobilisasi.

Akhir kata, terima kasih sudah mampir. Sampai jumpa di ftulisan selanjutnya!

-M. Gilang Riyadi, 2024-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun