***
Apa yang bisa kamu harapkan dari hubungan jarak jauh? Terlebih kamu adalah seseorang yang rela menjadi selingkuhannya. Jelas, aku yang berada di posisi itu terlalu naif dan menganggap bahwa aku bisa memenangkan hatinya. Hasilnya? Aku kalah.
Sembari membaringkan diri di permukaan kasur, aku merenungkan semua yang terjadi hari ini, juga tentang hari-hari ketika aku masih bersamanya. Sulit memang harus menerima kenyataan dan berpura-pura tegar di hadapannya.
Terima kasih
Itulah pesan terakhir yang kuterima sebelum aku benar-benar memblokir nomornya, juga menghapus semua history percakapan yang ada di ponsel. Aku rasa ini benar-benar pilihan untuk memulai kehidupan baru. Aku tanpanya dan dia tanpa aku.
Dan malam itu, sendirian di kamar hotel, air mata yang selama ini tertahan akhirnya tumpah. Melampiaskan semua kesedihan yang tak bisa aku tunjukkan kepada orang lain. Terutama pada Fano.
Sekali lagi aku bertanya, siapa yang salah di sini? Aku? Dia? Atau hubungan kami?