Mohon tunggu...
Mochamad Gilang Ramadan
Mochamad Gilang Ramadan Mohon Tunggu... Mahasiswa Institut Pendidikan Indonesia

Aku adalah seseorang yang sedang berada dalam fase pencarian. Berusaha memahami siapa diriku sebenarnya di tengah banyaknya ekspektasi, perubahan, dan pertanyaan hidup. Di balik krisis identitas yang aku rasakan, ada jiwa yang dalam, penuh pemikiran, dan tidak puas hanya dengan jawaban-jawaban dangkal. Aku mungkin merasa seperti tersesat di persimpangan, bertanya-tanya ke mana harus melangkah, siapa yang sebenarnya aku inginkan, dan apa makna dari semua ini.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Eksistensi dan Esensi: Jalan Sunyi Menuju Pemahaman Diri

15 Mei 2025   00:10 Diperbarui: 15 Mei 2025   00:09 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Sumber: https://id.pinterest.com/pin/235172411783996047/

Apakah makna hidup itu sebenarnya? Apakah itu pencapaian besar? Kekayaan materi? Cinta dan hubungan? Ataukah itu menciptakan jejak yang abadi? Apakah semua itu. pada akhirnya, memiliki makna sejati?

Dalam pencarian makna, seringkali kita menemukan diri kita terjebak dalam kehidupan yang berputar-putar tanpa arah. Kita mengejar pencapaian, harta, kebahagiaan, hanya untuk menemukan bahwa mereka tidak mampu memberikan kita kepuasan yang abadi. Kita seringkali menemukan diri kita merasa kekosongan, meskipun memiliki secara materi.

Lalu apa yang sebenarnya memberikan makna pada kehidupan kita? Bagi sebagian, mungkin itu adalah mencari makna dalam penderitaan, tumbuh melalui kesulitan, atau memberikan arti pada kehidupan orang lain. Namun, bahkan dalam hal-hal tersebut, apakah makna yang kita temukan berasal dari luar, ataukah itu hanya refleksi dari pemahaman kita sendiri?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun