Mohon tunggu...
Gilang Pratama
Gilang Pratama Mohon Tunggu... Doktoral in Economics, Lecturer in Esa Unggul University

Researcher, Analyst, Consultant and Lecturer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PKM Esa Unggul Berdayakan UMKM Kripik Pisang Bogor

3 Oktober 2025   14:19 Diperbarui: 3 Oktober 2025   14:19 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bogor, Jawa Barat -- Sebanyak 19 ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok PKK Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, kini selangkah lebih maju dalam mengembangkan usaha keripik pisang mereka. Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang digagas oleh dosen Universitas Esa Unggul, kelompok ini mendapatkan pendampingan intensif dalam aspek produksi, manajemen usaha, hingga strategi pemasaran berbasis digital.

Selama lebih dari lima tahun, kelompok PKK ini memproduksi keripik pisang secara tradisional dengan peralatan sederhana. Produk mereka hanya dipasarkan di warung lokal dengan kemasan plastik polos tanpa merek, sehingga sulit menembus pasar yang lebih luas.

"Permintaan keripik pisang sebenarnya tinggi, tapi keterbatasan teknologi produksi dan pemasaran membuat mitra kesulitan berkembang," ujar salah satu dosen pelaksana PKM.

Dalam kegiatan yang telah berjalan selama empat bulan ini, tim PKM memberikan solusi nyata. Dari sisi produksi, mitra dilatih menggunakan mesin pemotong pisang otomatis dan mesin spinner agar hasil lebih seragam, higienis, dan tahan lama. Selain itu, perlengkapan higienitas seperti masker, sarung tangan, apron, dan penutup rambut juga dibagikan untuk memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan.

Tak hanya itu, dalam aspek manajemen usaha, para ibu rumah tangga ini diperkenalkan pada pencatatan keuangan digital menggunakan aplikasi BukuWarung. Hasilnya, 80% anggota kini sudah mencatat arus kas secara lebih teratur, bahkan beberapa mulai menyiapkan dokumen pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk penguatan modal.

Ke depan, program ini akan berfokus pada penguatan branding dan digital marketing, termasuk pemanfaatan media sosial dan marketplace agar produk dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.

Program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi hingga 30%, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).

"Harapan kami, kripik pisang Pamijahan bisa dikenal tidak hanya di Bogor, tapi juga di pasar nasional. Bahkan ke depan bisa menjadi ikon oleh-oleh khas daerah," tambah tim dosen Universitas Esa Unggul.

Melalui sinergi akademisi dan masyarakat, PKM ini membuktikan bahwa inovasi sederhana dalam produksi dan pemasaran mampu membawa UMKM naik kelas, sekaligus memperkuat peran perempuan dalam pembangunan ekonomi lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun